Page 83 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 83
Judul : BPOM: Pemilik Pabrik Tahu Berformalin di Bogor Terancam 5 Tahun Penjara,
Denda Rp 10 Miliar
Nama Media : Kompas.com
Tanggal : 6/11/2022
Halaman/URL : https://money.kompas.com/read/2022/06/11/183000426/bpom--pemilik-
pabrik-tahu-berformalin-di-bogor-terancam-5-tahun-penjara-denda
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM ) melakukan operasi penindakan
terhadap sarana produksi pangan olahan
yang memproduksi dan mengedarkan tahu
mengandung bahan kimia berbahaya
formalin di dua lokasi, daerah Parung,
Kabupaten Bogor, Jumat (10/6/2022).
Kepala BPOM Penny K Lukito
menjelaskan, operasi ini berawal dari aduan
masyarakat yang masuk ke BPOM dan
ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) BPOM. Dalam operasi
ini, ditemukan adanya dua sarana produksi tahu yang mengandung formalin. "Dua calon tersangka di
sini S (35) dan di sana N (48) yang berstatus pemilik berdasarkan izin usahanya. Untuk pabrik kita
akan lakukan penghentian kegiatan. Nanti akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bogor. Kemudian untuk produksinya akan kita hentikan, terutama karena kita sudah mendapatkan
barang bukti formalin," kata Penny dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/6/2022). Adapun total omzet
dari dua sarana produksi tahu tersebut mencapai lebih dari Rp 5 miliar per tahun dengan kapasitas
produksi lebih dari 2,5 ton. Tahu hasil produksi dari kedua sarana produksi tersebut diketahui banyak
didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Lukito bilang, pelanggaran
yang dilakukan pelaku akan dipersangkakan terkait pasal memproduksi dan mengedarkan pangan yang
mengandung bahan berbahaya, sebagaimana diatur dalam Pasal 136 Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan. Pelaku dapat dijatuhi sanksi pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda
paling banyak Rp 10 miliar. BPOM berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan
nutrisi untuk meningkatkan kualitas hidup dan melindungi kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan
salah satunya dengan terus mengedukasi masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi serta
melakukan operasi penindakan terhadap penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan, seperti
penambahan formalin pada tahu. "Kami juga kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan
bahan yang aman. Tidak hanya mengejar keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesehatan
masyarakat," pungkas Penny.

