Page 39 - PENJELASAN BADAN POM RI TENTANG Penarikan Produk Es Krim Rasa Vanila Merek Haagen-Dazs Asal Prancis yang Mengandung Etilen Oksida
P. 39

Mengutip  Federal  Institute  for  Risk  Assessment  (BfR),  etilen  oksida  digunakan  terutama
               sebagai zat kimia dalam pembuatan etilen glikol (antibeku), tekstil, deterjen, busa poliuretan,
               pelarut, obat-obatan, perekat, dan produk lainnya.

               Etilen oksida memiliki sifat mutagenik dan karsinogenik. Mutagenik adalah sifat bahan kimia
               berbahaya  yang  memiliki  potensi  mutasi,  sedangkan  zat  atau  senyawa  yang  dapat
               menyebabkan kanker.

               Oleh karena itu, pada kondisi tertentu, sifat karsinogen tanpa nilai ambang sangat dihindari
               karena berkaitan dengan risiko kesehatan -- dalam hal ini residu yang bisa saja tertinggal pada
               makanan.  Residu  merupakan  segala  sesuatu  yang  tertinggal,  tersisa  atau  berperan  sebagai
               kontaminan dalam suatu proses kimia tertentu.

               Residu  zat  dalam  makanan  karena  ituumumnya  dianggap  tidak  diinginkan.  Analisis  resmi
               mencatat,  etilen  oksida  dan  konversinya  yang  disebut  2-chloroethanol  menjadi  parameter
               ambang batas.

               Bahan  makanan  yang  mana  etilen  oksida  atau  2-chloroethanol  terdeteksi  melebihi  batas
               penentuan, maka tidak untuk ditaruh di pasar. Batas kuantifikasi, yaitu jumlah etilen oksida
               atau 2-chloroethanol dapat dideteksi secara andal dalam makanan adalah 0,02 miligram (mg),
               0,05 mg atau 0,1mg per kilogram (kg) makanan, tergantung makanannya.

               Sebagaimana informasi dari U.S. Environmental Protection Agency’s (EPA’s), etilen oksida
               mempunyai  efek  akut  (jangka  pendek)  terutama  berkaitan  dengan  gangguan  saraf  pusat,
               Depresi, iritasi mata dan selaput lendir.

               Paparan  kronis  (jangka  panjang)  terhadap  etilen  oksida  pada  manusia  dapat  menyebabkan
               iritasi  pada mata, kulit, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, serta kerusakan  pada otak dan
               sistem saraf. Ada juga beberapa bukti yang menghubungkan paparan etilen oksida terhadap
               reproduksi.

               EPA  telah  menyimpulkan  bahwa  etilen  oksida  bersifat  karsinogenik  bagi  manusia  jika
               terhirup. Bukti pada manusia menunjukkan, bahwa paparan etilen oksida meningkatkan risiko
               kanker limfoid.

               Pada wanita juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sebagai catatan, EPA khusus
               membeberkan  efek  etilen  oksida  terhadap  kanker.  Sumber  dan  potensi  paparan  dari  EtO,
               antara lain:

                   Sumber  emisi  etilen  oksida  ke  udara  termasuk  emisi  yang  tidak  terkontrol  atau  ventilasi
               dengan bahan laingas dalam pengaturan industri
                   Sumber emisi udara etilen oksida lainnya termasuk penggunaannya sebagai alat sterilisasi
               peralatan medis dan pelepasannyadari bahan yang difumigasi komoditas
                   Populasi umum dapat terpapar etilen oksida melalui menghirup udara yang terkontaminasi
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44