Page 97 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 97
Judul : BPOM Malut awasi pangan kadaluwarsa jelang Natal-Tahun Baru
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 23 Desember 2019
Halaman/URL: https://ambon.antaranews.com/berita/72079/bpom-malut-awasi-pangan-
kadaluwarsa-jelang-natal-tahun-baru#mobile-nav
Tipe Media : Online
Ternate (ANTARA) - Balai
Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) Maluku Utara (Malut)
intensif mengawasi kebutuhan
pangan, khususnya masa
kadaluwarsa menjelang Natal dan
Tahun Baru 2019, menyusul
meningkatkan peredaran makanan
dan minuman di berbagai sentra
perdagangan.
"Tentunya dalam rangka Natal dan
Tahun Baru, BPOM melakukan pengawasan rutin di Sofifi dengan melaksanakan
intensifikasi pengawasan pangan yang dilakukan sejak awal Desember dan saat ini
masih terus dilaksanakan sampai dengan pekan kedua Januari 2020 di beberapa
kabupaten/kota sesuai kajian risikonya," kata Kepala BPOM Malut, Sarinah dalam
pernyataan diterima ANTARA di Ternate, Senin.
Selain itu, kata dia, dari hasil pengawasan yang telah dilaksanakan masih ditemukan
pangan kedaluwarsa dan rusak, namun jumlah dan jenisnya sudah tidak signifikan.
Bahkan, dalam pengawasan berbagai produk kedaluwarsa itu, kata Sarinah, jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, telah mengalami penurunan.
Namun demikian diharapkan masyarakat tetap menjadi konsumen yang cerdas,
dengan melakukan Cek Kemasan, Label, Izin edar dan Kadaluarsa (CekKLIK)
sebelum membeli atau mengonsumsi produk agar pangan yang dikonsumsi adalah
pangan yang aman, bemutu dan berkhasiat.
Dia mengakui, dengan luas wilayah Malut yang luas dan sulitnya dijangkau menjadi
kesempatan untuk tumbuhnya lokasi perdagangan baru semakin terbuka.
Adapun lingkungan strategis yang mempengaruhi peran Balai POM di Sofifi -- Ibu
Kota Provinsi Malut - dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan
terutama pada kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Pulau Morotai, dan
Kota Ternate yakni semakin bertambahnya jumlah penduduk sehingga permintaan
terhadap produk obat dan makanan juga akan semakin meningkat.
"Jika permintaan terhadap produk obat dan makanan semakin meningkat, maka
penawaran dari produk juga akan meningkat, dan hal ini akan menjadi tantangan
Balai POM di Sofifi dalam melakukan pengawasan," demikian Sarinah.