Page 94 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 94
Judul : BPOM Temukan Pangan Tak Penuhi Ketentuan
Nama Media : inilah.com
Tanggal : 24 Desember 2019
Halaman/URL:https://gayahidup.inilah.com/read/detail/2558968/bpom-temukan-
pangan-tak-penuhi-ketentuan
Tipe Media : Online
INILAHCOM, Jakarta - Badan POM
menemukan 3,97 miliar rupiah
pangan Tidak Memenuhi Ketentuan
(TMK) dari 1.152 sarana distribusi
pangan (ritel, importir, distributor,
grosir) selama bulan Desember
2019.
"Sejak awal Desember 2019, Badan
POM melalui 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor Badan POM di kabupaten/kota
seluruh Indonesia telah melakukan intensifikasi pengawasan pangan di wilayah kerja
masing-masing, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan berbagai lintas
sektor terkait," ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, superit yang dikutip
dari siaran pers, Jakarta, Selasa, (24/12/2019).
Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan bahwa kegiatan
intensifikasi pengawasan pangan ini rutin dilakukan Badan POM untuk mengantisipasi
beredarnya produce yang tidak memenuhi syarat, sekaligus dalam rangka melindungi
masyarakat dari konsumsi produk yang berisiko bagi kesehatan.
"Pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru,
peredaran pangan cenderung meningkat," ujar Kepala Badan POM.
Permintaan yang meningkat ini umumnya terkait dengan sejumlah bahan pokok
kebutuhan sehari-hari, seperti Air Minum dalam Kemasan, tepung, maupun pangan
sajian hari raya seperti aneka jenis minuman, makanan ringan, permen, dan
sebagainya.
Intensifikasi Pengawasan menjelang Hari Raya ini melengkapi pengawasan rutin yang
dilakukan sepanjang tahun oleh Badan POM di seluruh Indonesia, disamping kegiatan
operasi/pengawasan dengan target khusus.
Lebih lanjut, Kepala Badan POM menuturkan bahwa situasi ini seringkali digunakan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan yang tidak
aman dan/atau tidak layak dikonsumsi, antara lain pangan Tanpa Izin Edar (TIE) atau
ilegal, pangan kedaluwarsa, pangan rusak (penyok, kaleng berkarat, rusak, dan
bolong/bocor).
Karena itu, Badan POM melakukan intensifikasi pengawasan dengan target utama
adalah rantai distribusi produk pangan di sisi hulu, yaitu importir, distributor, maupun
sarana grosir/penjualan skala besar, terutama yang memiliki rekam jejak pelanggaran.
Lebih lanjut, pengawasan sebelum Hari Raya Natal dan Tahun Baru ditargetkan pada