Page 60 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 60
https://www.beritasatu.com/kesehatan/555191/kopi- mengonsumsi produk, juga mengabaikan prinsip
bergambar-wajah-ahmad-dhani-ternyata-ilegal
keamanan pangan, merusak pasaran kopi
Kopi Bergambar Wajah Ahmad Dhani Indonesia, dan berdampak terhadap pendapatan
Ternyata Ilegal negara,” kata Penny.
Jakarta, Beritasatu.com - Di samping Menurut Penny, BPOM akan mencabut nomor
melakukan intensifikasi pengawasan pangan izin edar (NIE) produk kopi Pak Belalang karena
selama Ramadan, Badan Pengawas Obat dan melakukan pelanggaran administratif dan
Makanan (BPOM) melalui Balai Besar POM di pidana. Selain itu, BPOM juga akan menindak
Jakarta bersama Korwas Penyidik Pegawai lanjuti dengan pro-justitia, karena melanggar
Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya melakukan Pasal 99 jucto pasal 143 Undang-Undang 18
penindakan terhadap sarana importir dan tahun 2012 tentang Pangan.
distributor pangan di Jakarta Selatan pada 16-17 BPOM juga akan mengembangkan temuan ini
Mei 2019.
kepada pihak-pihak terkait yang berkontribusi
Dalam penindakan tersebut, petugas terhadap pelanggaran tersebut.
menemukan lebih dari 190.000 saset produk Penny menegaskan, pihaknya tidak segan untuk
kopi merek Pak Belalang, dengan berbagai varian menindak siapa pun yang dengan sengaja
yang tidak memenuhi ketentuan ilegal. Ilegal melanggar peraturan dengan melakukan
karena tanggal kedaluwarsa kopi bergambar kejahatan obat dan makanan. Karena itu, ia
penyanyi Ahmad Dhani ini diubah oleh menyarankan setiap pelaku usaha untuk
distributornya. mematuhi segala peraturan perundang-
“Pelaku menghapus 2 digit tahun kedaluwarsa undangan yang berlaku. Kepada masyarakat
pada label produk, atau menggunting label diminta untuk lebih berhati-hati dalam memilih
kedaluwarsa pada kemasan saset produk,” kata pangan yang akan dikonsumsi.
Kepala Badan POM, Penny Kusumastuti Lukito,
kepada wartawan di Kantor Badan POM, Jakarta,
Senin (20/5/2019).
Petugas telah menyita seluruh barang bukti
produk tersebut dengan nilai keekonomiannya
mencapai Rp 1,4 miliar. Petugas juga
menemukan peralatan yang digunakan untuk
menghapus atau mengganti label kedaluwarsa
tersebut.
Menurut Penny, hasil penelusuran terhadap
produk kopi Pak Belalang ini menunjukkan
pelaku melakukan setidaknya tiga pelanggaran.
Pertama, kopi ini diimpor dari luar negeri tanpa
memiliki surat keterangan impor (SKI) dari
Badan POM. Kedua, mencantumkan tulisan
“Rajanya Kopi Nusantara”, padahal produk ini
merupakan produk impor, dan ketiga label
produk tidak sesuai dengan yang disetujui oleh
BPOM, termasuk dengan sengaja mengubah
tanggal kedaluwarsa.
"Perbuatan pelaku ini, selain dapat
membahayakan kesehatan bagi yang