Page 63 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 63
https://www.gatra.com/detail/news/417234/politic/bpom pastinya tidak akan disetujui oleh Badan POM. Itu
-temukan-190-ribu-kopi-sachet-impor-kadaluwarsa pelanggaran yang berbeda," tegas Penny.
BPOM Temukan 190 Ribu Kopi Sachet Produk tersebut datang dari negara tetangga.
Impor Kadaluwarsa Namun, Penny sendiri tak menyebutkan secara
Jakarta, Gatra.com - Balai Besar Pengawas Obat spesifik asal negaranya. Ia menduga, produk
dan Makanan (POM) Jakarta bersama Korwas tersebut sudah kadaluwarsa tapi sengaja
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Polda dibuang ke Indonesia untuk dipasarkan lagi.
Metro Jaya melakukan penindakan terhadap Penny mengatakan BPOM dan kepolisian akan
importir kopi merek "Pak Belalang". Dalam terus menindaklanjuti untuk aspek pidananya.
penindakan tersebut, sebanyak 190.000 sachet "Untuk Badan POM pastinya Nomor Izin Edar
kopi dengan nilai ekonomi Rp1,4 miliar disebut akan dicabut karena adanya pelanggaran pidana
sudah kadaluwarsa. dan administratif," jelasnya.
Kepala Badan POM, Penny Lukito menjelaskan, Setelah pemeriksaan tersebut, BPOM dan
modus operandi importir tersebut adalah kepolisian meringkus pemilik kopi tersebut dan
menghapus dua digit terakhir tanggal atau tahun sudah menetapkannya sebagai tersangka. "(Dia)
kadaluwarsa dengan peralatan khusus. Importir sudah dicekal oleh kepolisian, karena yang
mengganti tahun kadaluwarsa yang seharusnya bersangkutan warga negara asing," terang
berakhir pada 2018, menjadi 2020. Penny.
Selain mengganti tanggal, Penny menyebut Penny menegaskan, mengubah tanggal
oknum juga terbukti menggunting label kadaluwarsa sudah masuk kategori pidana.
kadaluwarsa pada bungkusnya. Terlepas dari itu, Tersangka terancam hukuman 2 tahun atau
Penny mengakui sebelumnya pihak BPOM denda Rp4 miliar.
memang pernah memberikan izin edar produk
tersebut.
"Memang kopi ini sudah mendapat izin edar, tapi
labelnya tidak sesuai dengan label yang disetujui.
Banyak sekali informasi yang bisa menyesatkan
dan merugikan industri kopi Indonesia," terang
Penny di Gedung BPOM, Percetakan Negara,
Jakarta Pusat, Sejin (20/5).
Setelah ditelusuri lebih lanjut, importir tersebut
juga tidak mengantongi surat keterangan impor,
sehingga dugaan kuat dipasarkan secara ilegal,
yakni melalui Multilevel Marketing (MLM) dan
juga online. "Ditengarai produk ini masuknya
juga tidak resmi. Jadi ada aspek pendapatan
pemerintah atau pajak yang tidak masuk," papar
Penny.
BPOM juga menyoroti tagline label yang tidak
sesuai, yakni "Rajanya Kopi Nusantara". Ia
menyebut tagline tersebut merupakan klaim
secara sembarangan, mengingat kopi tersebut
berasal dari luar negeri. "Ini adalah klaim yang