Page 175 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 175
Penny mengatakan, pencabutan EUA dua obat itu berdasarkan pemantauan
bersama tim ahli yang kemudian dibahas bersama organisasi profesi kesehatan,
yaitu PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI dan PERDAFK.
BPOM bersama lintas sektor, kata dia, menarik kesimpulan penggunaan klorokuin
dan hidroksiklorokuin pada pengobatan Covid-19 memiliki risiko yang lebih besar
daripada manfaatnya.
“Dengan demikian, obat yang mengandung hidroksiklorokuin dan klorokuin agar
tidak digunakan lagi dalam pengobatan Covid-19 di Indonesia,” katanya.
Ia menyampaikan, izin edar obat yang mengandung hidroksiklorokuin dengan
indikasi selain pengobatan Covid-19 masih tetap berlaku dan dapat digunakan
untuk pengobatan sesuai dengan indikasi yang disetujui pada izin edarnya.
Sementara untuk obat yang mengandung klorokuin, lanjut dia, dicabut izin edarnya
karena tidak digunakan untuk indikasi lain.
“Badan POM terus memantau dan menindaklanjuti serta melakukan pembaruan
informasi dengan berkomunikasi dengan profesi kesehatan terkait berdasarkan data
terkini di Indonesia, informasi dari WHO dan badan otoritas obat negara lain,”
katanya.
Sebelumnya, BPOM Amerika Serikat (US-FDA) juga mencabut izin khusus
klorokuin dan hidroksiklorokuin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga
menghentikan uji klinik hidroksiklorokuin karena dinilai memiliki risiko lebih besar
daripada manfaatnya.