Page 40 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 40
untuk vaksin, pembahasan dilakukan bersama ITAGI (Indonesia Technical Advisory
Group on Immunization). “Kami berharap agar PT. Biofarma dan Sinovac Biotech
China berkomitmen untuk memenuhi data-data tersebut, sehingga pemberian izin
dapat segera dilakukan oleh Badan POM sesuai dengan rencana vaksinasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah,” terang Penny.
Mengingat kebutuhan akan vaksin yang mendesak di masa pandemi ini, Badan
POM memberikan fleksibilitas terkait penerbitan izin edar vaksin covid-19 melalui
simplifikasi prosedur dan persyaratan, tanpa mengabaikan aspek keselamatan
manusia dan kualitas vaksin.
Dalam hal ini, izin dikeluarkan dalam bentuk perizinan penggunaan vaksin dalam
kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Kepala Badan POM
menegaskan bahwa setelah vaksin mendapat persetujuan penggunaan,
pengawalan mutu vaksin di sepanjang jalur distribusi nantinya akan menjadi
tanggung jawab dari industri farmasi dan distributor yang ditunjuk.
"Dalam proses penyaluran di sarana pemerintah diperlukan peran aktif berbagai
pihak sesuai kewenangan masing-masing," paparnya. Penny berharap semua pihak
berkomitmen dan saling mendukung untuk bersama mengupayakan keberhasilan
rencana pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi covid-19 di
Indonesia.
Dalam pelaksanaan vaksinisasi nanti, Badan POM mengimbau masyarakat agar
melaporkan kepada tenaga kesehatan di tempat memperoleh vaksinasi jika
mengalami KTD setelah divaksin atau melaporkan secara langsung ke Badan POM
melalui HaloBPOM 1500533 atau aplikasi BPOM Mobile.
Tenaga kesehatan juga diharapkan untuk dapat secara aktif melaporkan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) secara berjenjang kepada Komite Daerah KIPI–
Komite Nasional KIPI melalui website keamanan vaksin
www.keamananvaksin.kemkes.go.id dan kepada Pusat Farmakovigilans/MESO
Nasional Badan POM melalui subsite https://e-meso.pom.go.id