Page 55 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 55
Judul : Penerbitan Izin Vaksin Covid-19 Harus Referensi WHO, Tidak
Bisa Dikarang BPOM
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 20 November 2020
Halaman/URL : https://nasional.sindonews.com/read/238018/15/penerbitan-
izin-vaksin-covid-19-harus-referensi-who-tidak-bisa-dikarang-
bpom-1605769891
Tipe Media : Online
Kebutuhan vaksin Covid-19 di masa
pandemi ini begitu mendesak. Namun,
penerbitan Emergency Use
Authorization (EUA) tidak bisa oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM)sendiri. Harus mengacu pada
persetujuan World Health Organization
(WHO) dan otoritas badan obat negara-
negara di seluruh dunia.
"Pada intinya adalah untuk mendapatkan emergency use authorization (EUA),
sudah ada juga kesepakatan ya yang diberikan oleh WHO. Jadi dalam hal ini
tentunya persyaratan untuk use authorization tidak dikarang begitu saja oleh Badan
POM sendiri, namun berdasarkan referensi pedoman yang diberikan olehWHO,"
tegas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam
Konferensi Pers Pengawalan Badan POM terhadap Vaksin Covid-19 yang digelar
secara virtual, Kamis (19/11/2020).
Pedoman itu, kata Penny, juga tentunya bergerak dengan situasi pandemi.
"Pembelajaran yang terus-menerus kita dapatkan selama masa pandemi ini.
Berdasarkan kesepakatan yang terakhir pada bulan November awal ya, pertemuan
terakhir pada bulan 6 November menyebutkan bahwa kita bersama-sama, artinya
adalah WHO dengan otoritas-otoritas regulatory obat, termasuk juga US Food and
Drug Administration (EUA), dan European Medicines Agency/EMA (Conditional
Approval) artinya adalah negara-negara yang strike dalam hal melakukan
pengawasan terhadap standar mutu dan khasiat dari obat yang beredar untuk
mendapatkan data yang diperlukan," jelas Penny.