Page 77 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 77

Judul                 : Penerbitan Izin Vaksin Covid-19 Harus Referensi WHO

               Nama Media            : okezone.com

               Tanggal               : 20 November 2020

               Halaman/URL          :
                                      https://nasional.okezone.com/read/2020/11/19/337/2312359/pe
                                      nerbitan-izin-vaksin-covid-19-harus-referensi-who

               Tipe Media            : Online



                                                           Kebutuhan  akan  vaksin Covid-19 di  masa
                                                           pandemi  tentu  sangat  mendesak.  Namun,
                                                           penerbitan  Emergency  Use  Authorization
                                                           (EUA)  atau  izin  penggunaan  tidak  bisa
                                                           dikeluarkan  oleh  Badan  Pengawas  Obat
                                                           dan  Makanan  (BPOM)  sendiri.  Melainkan
                                                           mengacu  pada  persetujuan  World  Health
                                                           Organization  (WHO)  dan  otoritas  badan
                                                           obat negara-negara di seluruh dunia.

               “Pada  intinya  adalah  untuk  mendapatkan  emergency  use  authorization  (EUA),
               sudah  ada  juga  kesepakatan  ya  yang  diberikan  oleh  WHO.  Jadi  dalam  hal  ini
               tentunya persyaratan untuk use authorization tidak di karang begitu saja oleh Badan
               POM  sendiri,  namun  berdasarkan  referensi  pedoman  yang  diberikan  oleh WHO,”
               ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito dalam
               Konferensi Pers Pengawalan Badan POM terhadap Vaksin Covid-19 secara virtual,
               Kamis (19/11/2020).

               Pedoman itu, kata Penny, juga tentunya bergerak dengan situasi pandemi.

               "Berdasarkan kesepakatan yang terakhir pada bulan November awal ya, pertemuan
               terakhir  pada  bulan  6  November  menyebutkan  bahwa  kita  bersama  bersama.
               Artinya  adalah  WHO  dengan  otoritas-otoritas  regulatory  obat,  termasuk  juga  US
               Food  and  Drug  Administration  (EUA),  dan  European  Medicines  Agency/EMA
               (Conditional Approval)," kata dia.

               "Artinya  adalah  negara-negara  yang  strike  dalam  hal  melakukan  pengawasan
               terhadap standar mutu dan khasiat dari obat yang beredar untuk mendapatkan data
               yang diperlukan,” ujar Penny.

               Penny  menjelaskan  syarat  pemberian  EUA  adalah  vaksin  harus  sudah  memiliki
               data uji klinis fase 1 dan uji klinis fase 2 secara lengkap, serta data analisis interim
               uji klinik fase 3 untuk menunjukkan khasiat dan keamanan.

               Lebih  lanjut,  Penny  menegaskan  setelah  setelah  vaksin  mendapat  persetujuan
               penggunaan, pengawalan mutu  vaksin  di sepanjang  jalur distribusi nantinya  akan
               menjadi tanggung jawab dari industri farmasi dan distributor yang ditunjuk. Dalam
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82