Page 54 - Pengawalan Badan POM Pada Uji Klinik Vaksin COVID-19
P. 54
Judul : 1.620 Relawan Disuntik Vaksin Sinovac, Kini Tahap Monitoring
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 19 Oktober 2020
Halaman/URL : https://daerah.sindonews.com/read/199958/701/1620-relawan-
disuntik-vaksin-sinovac-kini-tahap-monitoring-1602997804
Tipe Media : Online
Sebanyak 1.620 relawan di Bandung, Jawa Barat,
telah selesai menjalani proses suntik
vaksin COVID-19 tahap pertama yang dilakukan
Bio Farma dan FK Unpad. Saat ini, proses
penyuntikan vaksin telah memasuki tahap kedua
yang baru dilakukan kepada 1.074 relawan.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir
mengatakan, hingga 16 Oktober 2020 kemarin,
sebanyak 1.620 relawan telah selesai
mendapatkan suntikan pertama. Dengan
demikian, target relawan untuk uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 sudah sesuai dengan
rencana awal, pada saat pencanangan uji klinis 3, pada Agustus 2020 yang lalu.
"Jumlah relawan yang mendaftar seluruhnya lebih dari yang ditargetkan, sebanyak 1.800
relawan. Yang sudah mendapatkan suntikan pertama sebanyak 1.620 relawan, suntikan
kedua baru sekitar 1.074 orang," kata Honesti dalam siaran persnya, Minggu (18/10/2020).
Menurut dia, sebanyak 671 relawan, sudah dalam tahap pengambilan darah pasca
penyuntikan kedua, atau masuk periode monitoring. Dari jumlah itu, 540 diantaranya, sudah
menjalani tahap pemeriksaan imunogenisitas. Tahap ini berfungsi untuk mengetahui apakah
kekebalan relawan muncul pasca diberikan dua kali suntikan dari vaksin COVID-19.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengadaan vaksin COVID-19 untuk Indonesia, telah ditetapkan
oleh pemerintah, yaitu sebanyak 170 juta jiwa, atau sekitar 60% dari total jumlah penduduk
Indonesia. Artinya, Indonesia memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta dosis dalam
kurun waktu setahun.
Sehingga, kata dia, harus dikelola dengan baik. Dimulai dari uji klinis fase 3, produksi hingga
distribusi dari Bio Farma. Termasuk distribusi mulai tingkat provinsi sampai dengan tingkat
puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang memberikan vaksin COVID-19 kepada
masyarakat.
"Oleh karenanya, program vaksinasi COVID-19 ini harus dikawal sebaik mungkin dari
seluruh stakeholder, sehingga program ini dapat berjalan sesuai prosedur. Saat dieksekusi
nanti, masyarakat yakin bahwa vaksin COVID-19 yang akan diberikan kepada masyarakat,
sudah sesuai dengan peraturan dari Badan POM yang pada akhirnya bisa menghentikan
penyebaran virus COVID-19," ujar Honesti.