Page 18 - Penyerahan CPOB RSUD Sardijto
P. 18
Lebih lanjut, Kepala Badan POM mengharapkan UTD RSUP Dr. Sardjito dapat secara konsisten
menerapkan CPOB. “Diharapkan komponen darah yang dihasilkan oleh UTD RSUP Dr. Sardjito secara
konsisten selalu terjamin mutunya dan berkomitmen kuat untuk senantiasa menerapkan CPOB dalam
setiap proses pembuatannya, sehingga mampu memberikan pelayanan darah dan komponen darah
yang baik bagi masyarakat serta kedepannya dapat menyediakan bahan baku plasma darah yang
berkualitas sebagai bahan baku produk medisinal derivat plasma, seperti albumin dan
immunoglobulin.” Harap Penny K. Lukito.
Badan POM sendiri berperan untuk mengawal penjaminan mutu produk yang dihasilkan mulai dari
bahan baku hingga ke produk jadi, serta proses registrasi produk derivat plasma untuk dipasarkan di
Indonesia dan potensi global. Upaya yang telah dilakukan Badan POM antara lain pendampingan CPOB
terhadap UTD sebagai penyedia bahan baku fraksionasi plasma, baik melalui pelatihan maupun
asistensi regulatori. Selain itu, sinergi dengan para pemangku kepentingan turut dilaksanakan secara
rutin melalui forum komunikasi lintas sektor bersama Kementerian Kesehatan, Palang Merah
Indonesia (PMI), dan industri farmasi (PT Bio Farma).
Hingga saat ini, telah ada 19 UTD yang tersertifikasi CPOB, termasuk UTD RSUP Dr. Sardjito di
Indonesia. Kepala Badan POM berharap jumlah UTD yang tersertifikasi CPOB akan terus bertambah
sehingga mampu mencukupi kebutuhan fraksionasi plasma baik dengan toll manufacturing maupun
produksi secara lokal di Indonesia. Badan POM berkomitmen penuh untuk mengawal proses
kemandirian produk darah ini dalam bentuk pembinaan, asistensi dalam pemenuhan persyaratan agar
dihasilkan produk yang aman, berkhasiat, dan bermutu.