Page 35 - Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Badan POM dan Mafindo
P. 35

Judul          : Cegah Hoaks dengan Pendidikan di Keluarga

               Nama Media : republika.co.id

               Tanggal        : 24 Oktober 2019

               Halaman/URL: https://republika.co.id/berita/pzupo4430/cegah-hoaks-dengan-
               pendidikan-di-keluarga

               Tipe Media  : Media Online

                                                                   REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA              –
                                                                   Guru      Besar     Fakultas      Ilmu
                                                                   Komunikasi Universitas Padjadjaran
                                                                   Deddy       Mulyana       mengataka,
                                                                   menyebarkan  atau  mempercayai
                                                                   berita  palsu  atau  hoaks  adalah
                                                                   karakter.  Untuk  mengubah  itu,
                                                                   diperlukan      pendidikan      dalam
                                                                   keluarga.

                                                                   "Dimulai  dari  keluarga,  karena
                                                                   percaya  berita  palsu  berkaitan
               dengan  mentalitas  manusia.  Belajar  dari  Jepang,  perilaku  mereka  sehari-hari
               merupakan hasil dari pendidikan karakter dalam keluarga. Ini yang harus kita contoh,"
               kata Deddy dalam penyataan resmi yang diterima Republika.co.id.

               Deddy mengatakan, karakter masyarakat yang suka menyebar hoaks bisa dilihat dari
               sudut  pandang  komunikasi  budaya.  Masyarakat  Indonesia  senang  bercerita  dan
               bersifat kolektivisme atau cenderung hidup berkelompok daripada individu.

               Hanya  saja,  dengan  literasi  yang  rendah  maka  sering  kali  masyarakat  tidak
               memahami  informasi  yang  didapatkan,  terlebih  lagi  penyebaran  informasi  sangat
               mudah di era media sosial.

               "Kita  lebih  suka  menonton  televisi  atau  mendengar  radio,  padahal  dua  media  ini
               membuat orang menjadi pasif. Beda dengan membaca yang harus dicerna sehingga
               membuat  orang  menjadi  kritis,"  kata  penulis  buku  Pengantar  Komunikasi  Lintas
               Budaya: Menerobos Era Digital dengan Sukses itu.

               Dibutuhkan reformasi pendidikan agar masyarakat memiliki kesadaran baru dalam
               menyaring berita. Deddy menyarankan ke depannya edukasi tidak bersifat ad hoc
               atau dengan tujuan tertentu saja, tetapi, lebih kepada membangun kesadaran baru
               yang bersifat jangka panjang.

               Ketua  Presidium  Masyarakat  Anti  Fitnah  Indonesia  (Mafindo)  Septiaji  Eko  Nugoro
               mengatakan, hoaks tidak saja menjadi permasalahan di Indonesia, tetapi, di dunia.
               Mafindo mencatat, ada 60 – 100 hoaks setiap bulan lahir, dengan tema paling besar
               adalah politik, disusul agama, dan kesehatan.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40