Page 43 - MAPOM COMPRE VI NO_2 28 JAN_EMagz_Neat
P. 43
undang tersebut, BPOM bersinergi Muncul, atau Sinde Budhi, sampai sangat baik menjaga peredaran darah
Menggendong Industri Jamu Nusantara dengan lintas sektor untuk melakukan [industri] yang kecil-kecil juga. Jadi, dan otak dengan adanya kurkumin yang
kita merangkul UMKM sampai
pengawalan, pendampingan penelitian,
terkandung di dalam kunyit.
Asa dan Keluh mendukung pengembangan OBA. .LUKVUN 3LZ[HYP KHU QHT\ NLUKVUN mengakui budaya sehat jamu sebagai
jamu gendong juga, seperti Jamu
serta bimbingan teknis dalam rangka
WHO dan UNESCO pun sudah
lainnya.
Selain itu, Peraturan Presiden Nomor
warisan budaya tak benda pada 6
Banyak pihak mungkin mengira
54 Tahun 2023 tentang Pengembangan
Desember 2023 lalu, dengan begitu
selama ini GP Jamu anggotanya
dan Pemanfaatan Jamu juga mendorong
potensi pencarian terhadap jamu seluruh
hanya dari industri dan usaha
Kesah Pelaku para pembuat kebijakan untuk bersinergi produksi yang izinnya ke BPOM saja. dunia sedang mencarinya dan kita perlu
mengembangkan dan memanfaatkan
melihat kembali dan menelusur lebih
GP Jamu hadir untuk memayungi
produk jamu untuk lebih bisa bersaing
dalam apa yang kita punya (jamu).
semua praktisi dan pejuang jamu di
di kancah internasional. Tidak hanya
Tantangannya, masyarakat belum
Indonesia.
bicara dampak ekonomi, namun juga
akrab terhadap penggunaan jamu.
jamu sebagai warisan budaya yang wajib
Maksudnya, jika disebutkan kata "jamu",
Usaha dilestarikan. Sekarang kita bicara industri yang terbayang dalam benak masyarakat
Tanggung jawab ini tidak semata
adalah rasanya yang pahit, aroma yang
jamu nasional. Gaya hidup
menjadi tugas BPOM, namun proses hulu
tidak sedap, yang mungkin disebabkan
berubah, tidak hanya di dalam
ke hilir dalam kenyataannya memerlukan
cara penyajian jamu di masa lalu. Tidak
negeri, namun juga masyarakat
uluran tangan dari setiap elemen bangsa
sedikit ini [masyarakat] menjadi trauma
internasional. Saat ini, tantangan
khususnya lintas sektor terkait. Menggali
jejak empiris, menstimulus regulasi, dan apa yang dihadapi industri jamu dan akhirnya terjadi rejection untuk
mengonsumsi jamu pada generasi muda
kita, Pak? Atau ada penyesuaian
memperbaiki ekosistem jamu menjadi dengan adanya perubahan pola saat ini.
pekerjaan rumah (PR) besar bersama hidup masyarakat? Selain itu, generasi milenial tersebut,
termasuk dengan pelaku usaha jamu itu Ini ada pengaruh pandemi yang saat ini mungkin sudah dewasa,
sendiri. COVID-19 yang lalu. Masyarakat, akhirnya tidak menurunkan kebiasaan
Kali ini, Ketua Gabungan Pengusaha tidak hanya di Indonesia, namun tren minum jamu kepada keluarganya dan
Jamu (GP Jamu) Jony Yuwono berbagi di dunia sudah melirik kembali ke memilih produk-produk yang lebih praktis/
cerita tentang harapannya terkait industri hal-hal tradisional. Karena pandemi non-jamu.
jamu dalam negeri dan tantangan mengingatkan bahwa ujung-ujungnya Indonesia sebagai TLNH IPVKP]LYZP[`
yang dihadapi para pelaku usaha saat obat-obat modern pun perlu waktu terbesar kedua setelah Amazon, kurang
ini. Tim Majalah POM berkesempatan untuk adaptasi terhadap penyakit- lebih 30 ribu jenis tanaman ada di kita
menemuinya di Café Jamu miliknya di penyakit yang datang (baru). [Indonesia]. Ini adalah perpustakaan
kawasan Kota tua, Jakarta Barat, berikut Sedangkan saat COVID-19 lalu, resep, obat-obat yang kemungkinan besar
rangkuman wawancaranya. kunci pertahanan utama adalah daya merupakan obat untuk penyakit masa
tahan tubuh masing-masing orang. depan. Jadi, kalau kita tidak kembangkan
Daya tahan tersebut bukan sesuatu
Bisa dijelaskan GP jamu saat ini atau lestarikan, dengan sendirinya akan
membina berapa industri, bisa yang didapat secara instan, namun punah semua potensi alam yang ada di
diceritakan pak? dibangun melalui pola makan yang negara kita.
Anggota kami mulai dari industri baik, olahraga rutin, gaya hidup
sampai UMKM produksi seperti usaha sehat, termasuk mengonsumsi Tantangan produk jamu menembus
kecil obat tradisional (UKOT) dan Usaha jamu secara rutin. Atas dasar itu, pasar ekspor? Dengan perbedaan
mikro obat tradisional (UMOT), termasuk tujuan untuk menjaga daya tahan regulasi di tiap negara?
usaha jamu gendong (UJG) dan usaha tubuh mulai muncul tidak hanya di Menurut pengamatan saya, untuk
jamu racikan (UJR). Indonesia tapi di seluruh dunia. menembus pasar ekspor, kita perlu
GP Jamu juga memiliki anggota luar WHO juga menyebutkan hampir memahami dasar [tiap] peraturan.
biasa, yaitu para penyalur/distributor jamu 80% penduduk dunia menggunakan Contohnya, BPOM juga banyak
dan obat tradisional, termasuk toko obat pengobatan tradisional dan 40% membantu untuk menahan produk-
dan eksportir, importir, serta pemasok obat-obat modern mempunyai akar produk luar (impor) masuk ke Indonesia.
bahan baku jamu dan obat tradisional. (sumber) dari tradisional, contoh [Tantangan lainnya] ketidaktahuan dan
Selain itu, termasuk pula koperasi yang obat malaria, kina itu kan berasal data secara ilmiah yang belum dikenal.
bergerak dalam pembuatan dan penjualan dari tradisional. Jadi apapun yang Kajian tentang jamu juga masih secara
jamu dan obat tradisional, serta lembaga tradisional itu tidak bisa divonis empiris, belum sistemis.
yang dianggap telah berjasa dalam bahwa itu tidak efektif. Kita juga bercermin banyak industri
pembuatan dan penjualan jamu dan obat Kuncinya, hanya belum diriset kita yang tidak sesuai dalam pencantuman
tradisional. saja. Contoh kunyit asam, kita sudah terkait khasiat, ini juga menjadi problem
Yang pasti, GP Jamu menaungi meminumnya sejak leluhur nenek utama. Salah satunya yang banyak adalah
industri jamu dari yang besar-besar, moyang kita. Baru-baru ini diteliti terkait V]LYJSHPT
seperti Mustika Ratu, Martha Tilaar, Sido kunyit merupakan super food yang Karena istilah jamu itu sangat besar,
43
Vol.6/No.2/2024