Page 45 - MAPOM COMPRE VI NO_2 28 JAN_EMagz_Neat
P. 45

sudah bisa dikerjakan dari rumah.   dan kementerian lainnya. Semoga akan   QHYNVU *,2 2302
               Harapan kami ke depan agar proses   lebih baik lagi ke depannya dari sisi   Namun jika pemerintah berkomitmen
            registrasi bisa lebih mudah dan cepat.   penyiapan pada saat proses uji praklinis   WYVK\R Ä[VMHYTHRH HRHU THZ\R RL
            Karena pelaku usaha yang telah memiliki   dan klinisnya            dalam program kesehatan nasional/
            ZLY[PÄRHZP *76;) )LY[HOHW Q\NH [LSHO   Namun, untuk mengarah ke sana   BPJS Kesehatan dan membantu
            memiliki komitmen. Dari sisi kami [GP    Ä[VMHYTHRH  TLTLYS\RHU IPH`H `HUN   pemasarannya, itu mungkin bisa menjadi
            Jamu] juga akan coba membantu     tinggi karena membutuhkan uji praklinis   angin segar untuk pelaku usaha.
            meningkatkan kemampuan pelaku     dan uji klinis. Ini kami kembalikan kepada   Terutama untuk hitung kebutuhan
            usaha agar mampu melakukan sendiri   pelaku usaha, apakah melihat itu sebagai   investasi atau ILULÄ[ yang didapat.
            registrasinya. Kami juga membantu   potensi yang baik karena tantangannya   Perlu diketahui, industri jamu saat
            mengedukasi kalau jalur  jamu tidak hanya   tidak hanya regulasi dan biaya tinggi,   ini masih dalam ULNH[P]L SPZ[ investasi,
            jamu sebagai obat bahan alam (OBA),   namun bagaimana produk itu bisa   artinya investor asing tidak bisa masuk
            yang merupakan sediaan farmasi, namun   diterima di masyarakat dan pemerintah.   dalam bentuk penanaman modal
            ada juga yang masuk dalam kategori   Sebagai contoh, kalau produk   dengan tujuan positif untuk melindungi
            pangan olahan yang menyehatkan.   Ä[VMHYTHRH IPZH KPZLYHW KHSHT WYVNYHT   jamu sebagai warisan asli budaya
               Kami beri contoh dalam perjalanan
            program orang tua asuh (OTA) Sinde
            di Bali, ada pelaku usaha yang
            sebelumnya sangat ingin mendaftarkan
            jamunya sebagai OBA. Akhirnya setelah
            mendapatkan edukasi BPOM, ternyata
            produknya bisa diizinkan sebagai produk
            pangan olahan. Saat ini, usaha tersebut
            mulai eksis sebagai botanical drink, sudah
            mendapatkan izin penerapan CPPOB dan
            izin edar produk BPOM MD.
               Kami juga melihat tidak semua pelaku
            usaha juga patuh. Ada juga oknum-
            oknum pelaku yang produknya abal-abal,
            di bawah standar. Kami berharap bisa
            bekerja sama dengan BPOM karena
            sempat dijelaskan kalau BPOM bisa
            jalur hijau bagi perusahaan yang sudah
            patuh dan memiliki track record bagus,
            ada kemudahan dalam proses registrasi.
            Kami juga berharap dilibatkan dalam
            mengkurasi industri mana yang layak
            untuk mendapatkan kemudahan tersebut.
               Kami merasakan saat ini beberapa
            peraturan-peraturan yang diluncurkan itu   pemerintah, misal BPJS Kesehatan,   Indonesia.
            digeneralkan layaknya industri farmasi,   itu bisa menjadi ILULÄ[ tambahan.   Yang terakhir, kami dari GP Jamu
            misal adanya pedagang besar obat   Kalau tidak, pelaku usaha akan enggan   mendorong agar jamu tidak dipahami
            tradisional (PBOT) yang perlakuannya   karena biaya yang tinggi dalam proses   begitu saja sebagai sebuah produk,
            seperti aturan untuk PBF. Tetapi kalau   pemenuhan regulasi dan R&D-nya.   namun juga sebuah warisan budaya
            di farmasi ada apotek dan toko obat   Belum lagi biaya lain seperti marketing   gaya hidup sehat bangsa Indonesia.
            dengan izin. Kalau untuk obat tradisional,   dan lain-lain.        Ke depan semoga bisa lebih baik dan
            jamu masih dijual grosir secara umum.   Di sisi lain, masyarakat masih   luas lagi pemahaman jamu di tengah
            Jika mereka [distributor] harus mengurus   awam dengan pengkategorian produk   masyarakat kita agar jamu semakin lestari,
            izin [PBOT], itu akan mempersulit.   obat tradisional, misal kita coba tanya   berkembang, dan terus bermanfaat untuk
            Kenyataannya distributor produk obat   ke orang yang di jalan, apakah tahu   generasi muda Indonesia. Tugas kita
            tradisional ini belum sampai ke sana.  WLYILKHHU QHT\ KHU Ä[VMHYTHRH    semua menjalankan amanah sebagaimana
                                              jawabannya pasti tidak tahu. Jadi   yang tercantum dalam Peraturan
             Terkait R&D produk jamu, bisa bapak   secara umum masyarakat belum akrab   Presiden Nomor 54 tahun 2023 tentang
            QLSHZRHU [LYRHP[ WYVK\R Ä[VMHYTHRH   dengan istilah tersebut belum lagi   Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu.
            saat ini bagaimana tanggapan dari GP   masyarakat Indonesia itu banyak yang   Konsumen saat ini juga semakin kritis. Jadi,
            Jamu?                             tidak mau membaca label, itu juga   pelaku usaha juga harus meng-upgrade
               <WH`H WLUNLTIHUNHU Ä[VMHYTHRH   yang menjadi masalah. Padahal BPOM   dirinya untuk menghasilkan produk yang
            telah dilakukan dengan baik oleh BPOM   sudah secara massif mengampanyekan   berkhasiat, bermutu, dan bermanfaat.„

                                                                                                                 45

                                                                                          Vol.6/No.2/2024
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50