Page 44 - MAPOM COMPRE VI NO_2 28 JAN_EMagz_Neat
P. 44

Ruang Tamu





           maka kita perlu mengategorikan jamu.   V]LYJSHPT. Jangan bikin jamu kunyit asem,   akan naik level selanjutnya [izin
           Misal, kategori jamu yang mengarah ke   tapi klaimnya seperti obat.   BPOM], ya, harusnya mulai belajar
           pengobatan, ya, memang wajib untuk   Kami dari GP Jamu juga        regulasi. Yang tadinya mulai dari dapur, jika
           dilakukan uji klinis dan lain-lain. Namun   TLT\UJ\SRHU RLTIHSP KHZHY H[H\ ÄSVZVÄ   ingin produksi lebih banyak, harus pindah
           jika produk tersebut bersifat membantu   dari jamu sebagai warisan budaya yaitu   RL Y\HUN WYVK\RZP  3HS\ T\SHP TLSHR\RHU
           menjaga kesehatan tubuh atau produk life   “jampi usodo”, doa kesehatan. Jika   standardisasi, pastikan produk yang
           style, saya rasa tidak perlu uji klinis, namun   belakangan ini jamu sering ditemukan   dibuat konsisten kualitasnya.
           juga tidak menulis klaim yang V]LY.  mengandung bahan kimia obat, artinya   Jangan ketika berkembang
              Inilah yang menjadi tantangan kita,   kita sendiri mencemari nama jamu   [usahanya], ingin tetap menerapkan
           yaitu edukasi. Kita (GP Jamu) juga banyak   tersebut.              short cut [kemudahan] seperti saat kecil
           dibantu oleh BPOM dalam melakukan   Filososi jamu gendong seperti yang   [usahanya]. Padahal jumlah produksinya
           edukasi terkait kategori jamu seperti   KPRH[HRHU 0I\ 3HRZTP TLUJLYP[HRHU IHO^H   sudah besar. Inilah kenapa kadang UMKM
           Ä[VMHYTHRH  VIH[ OLYIHS [LYZ[HUKHY  6/;     ia selalu meminum jamu yang ia buat   terlihat tidak berkembang. Karena pelaku
           dan obat bahan alam.              sebelum dijual. Jika dirasa ramuannya   usaha enggan melalui tahapan-tahapan
              GP Jamu di periode ini kami akan   tidak sesuai, jamu buatannya tersebut   regulasi yang harus dipatuhi. Kalau pelaku
           mencoba memberikan perhatian yang   langsung dibuang karena ia garda   usaha tidak mau menghadapi ini [aturan],
           lebih ke arah hulu dan hilir. Hulu mulai dari   terdepan X\HSP[` JVU[YVS untuk jamu yang   ya, jangan masuk ke industri jamu. Hal ini
           pengepul bahan baku. Saat ini kami juga   ia buat. Semangat ini yang ingin kami   berlaku untuk semua industri, ya, tidak
           telah bermitra dengan AIRINDO, dalam   tularkan kepada anggota GP Jamu.   hanya jamu.
           beberapa kesempatan juga bersama   Seperti aturan BPOM, jika pelaku usaha   Kalau kita bicara regulasi suatu
           Kemenkes.                         ingin berkompetisi di pasar yang lebih   negara, itu merupakan tantangan paling
              Ke hilirnya terkait dengan     besar, mau ke level selanjutnya ya ikuti   dasar.  Oke, kamu sudah mendapatkan
           pengembangan pemasaran, branding   saja (aturannya).               nomor FDA-nya, percayalah bahwa yang
           serta iklan dan promosinya. Semoga bisa   Dan saya garis bawahi lagi, harus   akan dihadapi tidak hanya itu, tapi juga
           juga menjangkau edukasi kepada garda   dibedakan aturan terhadap dua jenis jamu   marketingnya, distribusinya, bahasa juga
           terdepan penjualan jamu di Indonesia   baik itu yang mencantumkan klaim dan   sudah beda. Jika produk akan diekspor ke
           seperti toko obat, toko jamu atau obat   jamu life syle. Saat ini saya melihat aturan   luar negeri, dipertimbangkan juga logistik
           herbal, pedagang eceran serta toko   BPOM terkait uji laboratorim dan CPOTB   pengirimannya bagaimana, SDM, dan
           online.                           belum membedakan sesuai jenis jamu   biaya lain-lain yang juga menjadi tantangan
                                             yang saya sebutkan tadi. Selama jamu   besar.
           Menurut Bapak apakah perlu        tersebut tidak mengklaim harusnya tidak   Jadi sebagai pelaku usaha, jangan
           penyesuaian regulasi terkait produk   perlu terlalu ketat kaitannya dengan uji   berkutat dengan regulasi karena hal itu
           jamu kaitannya dengan tantangan   laboratorium atau CPOTB, karena pelaku   pula yang menjadi dasar nilai tambah
           yang bapak sebutkan tadi?         usaha susah menerapkan khususnya   produk. Kalau kita tidak patuh regulasi,
              Kalau dari saya, usulannya adalah   UMKM seperti jamu gendong.  memang akan laku? Apalagi ditambah
           melihat jamu dari dua sudut pandang.                               dengan V]LYJSHPT pada kemasan jamunya.
           Pertama, untuk yang mau ke arah uji   Saat ini apa rencana GP Jamu dalam   Tidak hanya itu, kami juga terus
           RSPUPR  THRZ\KU`H Ä[VMHYTHRH  ZPSHRHU   melakukan edukasi terkait manfaat   melakukan kampanye edukasi  agar
           melakukan uji klinik. Sedangkan yang   dan penggunaan jamu bagi pelaku   pelaku usaha hanya menjual jamu yang
           kedua, untuk produk life style mungkin   usaha baru?               alami, aman, dan berizin edar; tidak
           [PKHR ZLRL[H[ Ä[VMHYTHRH  1PRH KPZHTHRHU   Kita mulai secara aktif terlibat dalam   mengedarkan produk jamu yang diberi
           dari sudut pandang perusahaan, kalau   kegiatan kementerian termasuk BPOM   tambahan bahan kimia obat (BKO). Juga
           ingin pasar lebih luas apalagi ekspor, maka   dan secara aktif melakukan edukasi   tentang bagaimana memberikan informasi
           aturan-aturan baik dari BPOM dan negara   kepada anggota kami. Saat ini saya   `HUN [LWH[  ZVZPHSPZHZP ZSVNHU *,2 2302
           asal harus dipatuhi dan lebih rumit.  baru menjabat dan ke depan kami akan   dan sebagainya.
              Kenapa seperti itu? Saya       melakukan edukasi yang lebih masif untuk
           mengibaratkan BPOM sebagai orang   anggota GP Jamu.                Terkait regulasi yang ada di BPOM,
           tua yang tegas menyiapkan anak-     Tidak dipungkiri, banyak pendatang   tanggapan bapak seperti apa?
           anaknya [perusahaan dalam negeri]   baru di industri jamu hanya karena   Terkait perizinan, saat ini BPOM telah
           untuk bersaing di dunia luar nanti. Jadi,   mengikuti tren kebutuhan, khususnya   memiliki performa terbaiknya dengan
           peraturan-peraturan riset ini sifatnya wajar,   pada masa pandemik COVID-19   kemudahan perizinan secara online. Dulu,
           memang seharusnya. Hanya saja seperti   lalu, keterbukaan informasi saat ini   kalau UMKM dan industri dari daerah
           yang saya bilang, bagi yang mengarah   memudahkan individu dapat terjun   daftar produk, datang ke Jakarta mereka
           (produknya) dengan menggunakan klaim,   menjadi pelaku usaha jamu, Misal, lihat   membawa printer untuk jaga-jaga ada
           ROHZPH[U`H ZLWLY[P Ä[VMHYTHRH  THRH   cara membuat [minuman] jahe merah di   berkas salah. Berkasnya juga bertumpuk-
           harus taat kepada aturan yang berlaku.   YouTube, produksi, eh, ternyata laku tanpa   tumpuk. Sekarang alhamdulillah
           Namun, bagi produk lain yang tidak ke   mengetahui regulasi yang ada.   paperless. Saat ini sudah bisa dilakukan
           HYHO BÄ[VMHYTHRHD  WLSHR\ \ZHOH Q\NH [PKHR   Artinya, ketika pelaku usaha yang  dari daerah, dari meja kerjanya, bahkan

      44

                    Vol. /No. /
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49