Page 137 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 137

dapat digunakan untuk  melindungi rakyat. Tentu ratusan bahkan
               ribuan nyawa sedikit  banyak bergantung  pada kinerja  tim. Ter-
               lebih anggota tim tetap harus memasang tameng karena angka
               COVID-19 meningkat terus dengan penyebaran yang sangat cepat.
                   Hal ini juga berdampak pada psikologis anggota tim. Perasaan
               dan  pikiran  campur aduk, tegang, khawatir, tapi dorongan untuk
               mencari obat atau vaksin  penawar juga mendesak. Bahkan salah
               satu anggota tim menyiapkan surat wasiat sebelum terbang ke
               Tiong kok sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terburuk
               yang dapat terjadi selama pelaksanaan kegiatan inspeksi. Situasi
               keberangkatan ke Tiongkok pun cukup mencekam, apalagi saat
               me lihat penumpang lain lengkap berpakaian hazmat, saat tiba
               pun  tim harus menjalani proses karantina selama 14 hari di kota
               Fuzhou sebelum beranjak memasuki ibu kota Tiongkok, Beijing.
                   Berbagai tantangan terus dihadapi oleh tim inspeksi selama 1
               bulan berada di Tiongkok. Selain harus menjaga stamina agar tidak
               terdampak COVID-19, tim inspeksi terus bekerja mengirimkan
               laporan ke Kepala BPOM RI dalam bentuk video, wawancara, atau
               berkas dokumen. Seakan diberikan kekuatan ekstra, tim inspeksi
               mampu bekerja cermat, cepat, dan efektif walau situasi tidak
               mendukung.
                   Kabar mengejutkan datang pada 16 Desember 2020, Pre-
               si den Joko Widodo menetapkan  deadline  untuk vaksin massal
               COVID-19 pada tanggal 13 Januari 2021 dan beliau sendiri yang
               akan  mendapatkan suntikan vaksin pertama kali. Berdasarkan
               jadwal, pada tanggal tersebut uji klinik kemungkinan besar masih
               berlangsung. Ternyata bukan hal yang  mudah melaksanakan uji
               klinik di Indonesia, walau  sudah diinisiasi di Tiongkok. Suatu ker-
               ja keras bukan berarti tanpa kendala, tetapi juga bukan berarti
               tidak ada solusi. Pada saat  hendak melakukan pemeriksaan anti-
               bodi netralisasi menggunakan metode Plaque Reduction Neutrali-
               zation  Test  (PRNT)  yang  dikerjakan  oleh  Badan  Penelitian  Pe-
               ngem bangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Ke se hatan
               yang saat ini menjadi Badan Kebijakan Pengembangan Ke sehatan,
               terjadi keterlambatan pengiriman reagen sehingga menyebabkan
               ke terlambatan kultur virus yang akan digunakan dalam pe me rik-
               saan. Tentu saja ini berpotensi melencengnya timeline yang telah
               ditetapkan.



                                                                        93
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142