Page 5 - Badan POM Ungkap Peredaran Produk Ilegal di Kosambi Tangerang
P. 5
Judul : BPOM Ungkap Penjual Obat Keras Ilegal Berkedok Toko Kosmetik
di Tangerang
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 03 Desember 2019
Halaman/URL: https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/03/17361691/bpom-
ungkap-penjual-obat-keras-ilegal-berkedok-toko-kosmetik-di-tangerang
Tipe Media : Media Online
TANGERANG, KOMPAS.com -
Penjual obat-obatan keras yang
disegel oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) dinilai
berkamuflase sebagai toko
Kosmetik.
Kepala BPOM pusat, Penny Lukito
menjelaskan, modus pelaku menjual
obat-obatan keras tersamarkan
dengan tampilan toko sebagai
penjual alat-alat kosmetik saja.
"Modusnya adalah menjual obat-obatan tertentu yang sering disalahgunakan secara
terselubung dengan kamuflase sebagai toko kosmetik," ujar Penny saat konferensi
pers di Kawasan Mall Bandara City, Tangerang, Selasa (3/12/2019).
Penny juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar membeli tidak membali
obat-obatan di toko kosmetik yang tak terpercaya.
Hal tersebut, lanjut dia, bisa membahayakan karena toko kosmetik bukanlah apotek
yang legal mendistribusikan obat-obatan.
"(Membeli) obat keras harus di apotek, toko kosmetik tidak ada izin," kata dia. Kepala
BPOM ini juga meminta agar masyarakat membiasakan untuk membeli obat keras
sesuai dengan petunjuk dokter dan dibeli di tempat resmi.
Jika tidak, lanjut Penny, ada konsekuensi hukum yang berlaku tidak hanya bagi
pengedar, tapi juga pengguna obat-obatan keras.
Tindakan distribusi ilegal obat-obatan keras bisa dikenakan Pasal 197 Undang-
undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan hukuman maksimal penjara
15 tahun.
"Dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar," kata dia.
Sedangkan pengguna bisa dijerat dengan penyalahgunaan obat-obatan denganpasal
198 Undang-undang No. 36 tahun 2009 yang tertulis; Setiap orang yang tidak memiliki
keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100 juta.