Page 122 - Badan POM Pastikan Terus Kawal Keamanan dan Mutu Vaksin COVID-19 Sebelum dan Selama Peredaran
P. 122

Sehingga  BPOM  tidak  bisa  terburu  buru  mengeluarkan  EUA,  dimana  dalam
               pengumpulan  data  dilakukan  secara  bertahap  dan  memerlukan  waktu  lama,  guna
               memastikan vaksin aman dan bermutu.

               "Pemerintah untuk tanggal 13 Januari akan melakukan vaksinasi tapi itu bukan berarti
               mengikat badan POM harus tanggal sekian harus memberikan EUA," tegas Penny.

               MUI Tetapkan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Halal dan Suci

               Komisi Fatwa MUI Pusat menetapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac halal dan suci
               digunakan.

               Penetapan  tersebut  dilakukan  setelah  Komisi  Fatwa  MUI  menggelar  rapat  pleno
               tertutup di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).
               Namun,  fatwa  yang  dikeluarkan  MUI  ini  belum  final  karena  masih  menunggu  izin
               keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

               "Yang terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan auditor,
               rapat Komisi FAtwa menyepekati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac
               Lifescience  yang  sertifikasinya  diajukan  Biofarma  suci  dan  halal,"  ujar  Ketua  MUI
               Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh, Jumat (8/1/2020) di Hotel Sultan, Jakarta.

               Menurutnya,  meskipun  sudah halal dan  suci,  fatwa  MUI  belum final karena masih
               menunggu  keputusan  BPOM  terkait  keamanan  (safety),  kualitas  (quality),  dan
               kemanjuran (efficacy).

               "Akan tetapi terkait kebolehan penggunaannya, ini sangat terkait dengan keputusan
               mengenai aspek keamanan, kualitas, dan efficacy BPOM. Ini akan menunggu hasil
               final kethoyibannya. Fatwa utuhnya akan disampaikan setelah BPOM menyampaikan
               mengenai aspek keamanan untuk digunakan, apakah aman atau tidak, maka fatwa
               akan melihat," ujarnya.

               Niam  merinci,  rapat  yang  diikuti  pimpinan  dan  anggota  Komisi  Fatwa  MUI  Pusat
               tersebut, hanya membahas menetapkan kesesuaian syariah vaksin Covid-19 yang
               diproduksi Sinovac Lifescience.co.

               "Artinya  yang  kita  bahas  hari  ini  adalah  mengenai  produk vaksin  Covid-19 dari
               produsen Sinovac ini  bukan  yang  lain.  Pembahasan  diawali  pemaparan  audit  dari
               auditor," ungkapnya.

               Komisi  Fatwa  menetapkan  kehalalan  ini  setelah  sebelumnya  mengkaji  mendalam
               laporan hasil audit dari tim MUI.

               Tim tersebut terdiri dari Komisi Fatwa MUI Pusat dan LPPOM MUI.

               Tim tersebut sebelumnya telah berpengalaman dalam proses audit Vaksin MR.

               Tim sebelumnya tergabung dalam tim Kementerian Kesehatan, Biofarma, dan BPOM
               sejak bulan oktober 2020.
               Mereka  bersama  tim  lain  mengunjungi  pabrik Sinovac dan  mengaudit  kehalalan
               vaksin di sana.
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127