Page 158 - Badan POM Pastikan Terus Kawal Keamanan dan Mutu Vaksin COVID-19 Sebelum dan Selama Peredaran
P. 158
Judul : BPOM Kepada MUI: Vaksin Covid-19 Sinovac Tidak Mengandung
Bahan Haram
Nama Media : Suara.com
Tanggal : 8 Januari 2021
Halaman/URL: https://www.suara.com/health/2021/01/08/210034/bpom-kepada-mui-
vaksin-covid-19-sinovac-tidak-mengandung-bahan-haram
Tipe Media : Online
Suara.com - Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) jalin koordinasi dengan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait
penetapan keamanan dan kehalalan vaksin
Covid-19 Sinovac asal China. Kepada MUI,
BPOM telah memastikan bahwa vaksin
Sinovac tidak mengandung bahan haram.
"Saat bersama kami melakukan audit, jadi ada juga auditor dari MUI untuk aspek halal.
Kami juga berikan data-data mutu dari vaksin Covid-19 yang menunjukan tidak ada
proses atau adanya bahan-bahan yang mengandung yang tidak halal," kata Ketua
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam konferensi pers
virtual, Jumat (8/1/2021).
Penny menambahkan bahwa BPOM juga akan memberikan informasi terkait izin
emergenzy use authorization (EUA) vaksin kepada MUI dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Penny memastikan bahwa izin EUA vaksin Covid-19 Sinovac akan
dikeluarkan sebelum 13 Januari 2021, tanggal yang direncanakan Pemerintah untuk
melakukan vaksinasi pertama.
"Jadi itu sudah terproses. Terakhir kami berkomunikasi bahwa secepatnya kami
berikan use authorization, informasi rekomendasi EUA itu akan kami infokan kepada
MUI," ucapnya.
MUI sendiri, hari ini telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Covid-19 buatan
China tersebut. Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Niam mengatakan
bahwa vaksin Sinovac hukumnya halal dan suci.
"Setelah melakukan diskusi yang cukup panjang dari hasil penjelasan tim auditor,
rapat komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac
Lifescience China, yang diajukan proses sertifikasinya oleh PT Biofarma, hukumnya
suci dan halal," ujar Niam dalam jumpa pers secara daring tersebut.
Niam merinci, rapat yang diikuti pimpinan dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat
tersebut hanya membahas menetapkan kesesuaian syariah vaksin Covid-19 yang
diproduksi oleh Sinovac Lifescience .Co. Ada tiga vaksin produksi Sinovac yang
didaftarkan yaitu Coronavac, Vaccine Covid-19, dan Vac2 Bio.