Page 131 - Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Perdana Untuk Vaksin Merah Putih_Neat
P. 131

Judul                 : Yes, Vaksin Merah Putih Dapat Lampu Hijau Uji Klinik Dari BPOM

               Nama Media            : rm.id

               Tanggal               : 8 Februari 2022

               Halaman/URL           : https://rm.id/baca-berita/government-action/111376/yes-vaksin-
                                     merah-putih-dapat-lampu-hijau-uji-klinik-dari-bpom

               Tipe Media            : Online



                                                                Kabar gembira. Badan Pengawas Obat
                                                                dan      Makanan       (BPOM)       telah
                                                                memberikan Persetujuan Pelaksanaan
                                                                Uji Klinik (PPUK) perdana untuk vaksin
                                                                karya  anak  bangsa,  yaitu Vaksin
                                                                Merah Putih.

                                                                Vaksin       Merah       Putih      yang
                                                                                          menggunakan
               platform inactivated virus tersebut dikembangkan oleh Peneliti Universitas Airlangga
               (UNAIR), bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
               Vaksin ini dikembangkan, dengan menggunakan virus SARS-CoV-2 yang berasal dari
               pasien Covid-19 di Surabaya.

               "BPOM  sebagai  otoritas  pengawas  obat  dan  makanan  di  Indonesia  memiliki
               wewenang,  untuk  memberikan  Persetujuan  Pelaksanaan  Uji  Klinik  (PPUK)  di
               Indonesia," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual, Senin
               (7/2).

               PPUK  merupakan  persetujuan  pelaksanaan  kegiatan  penelitian  dengan
               mengikutsertakan subjek manusia disertai adanya intervensi penggunaan produk uji,
               untuk  menemukan  atau  memastikan  efek  klinik,  farmakologik  dan/atau
               farmakodinamik  lainnya,  dan/atau  mengidentifikasi  setiap  reaksi  yang  tidak
               diinginkan, dan/atau mempelajari absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.

               Tujuannya, memastikan keamanan dan/atau efektifitas vaksin uji yang diteliti.
               Untuk  melangkah  ke  fase  uji  klinik,  diperlukan  data  hasil  studi  nonklinik  berupa
               keamanan dan imunogenisitas pada hewan uji.

               BPOM telah mengevaluasi data keamanan dan imunogenisitas vaksin ini, pada hewan
               uji mencit dan Macaca fascicularis (monyet ekor panjang).

               Hasil studi menunjukkan bahwa  vaksin  aman  dan dapat  ditoleransi,  tidak  terdapat
               kematian dan kelainan organ pada hewan uji.
               Lebih lanjut, dalam aspek imunogenisitas, terdapat respon imun yang menunjukkan
               terbentuknya antibodi setelah pemberian vaksin.
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136