Page 30 - Hari Keamanan Pangan Sedunia 2021
P. 30
Pertama, BPOM melakukan pendampingan untuk meningkatkan daya saing dan
kekuatan branding produk bumbu atau pangan olahan dari rempah Indonesia hasil
pelaku UMKM Indonesia. Kedua, mendorong dan membantu produsen bumbu untuk
melakukan ekspor.
Kontribusi UMKM ke Ekspor Non-Migas Ditargetkan Capai 15,2 Persen
Peran UMKM Indonesia di Hari Kesadaran Internasional Tentang Susut dan Limbah
Pangan. foto: istimewa
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan peningkatan
kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional. Diahrapkan di 2021 ini kontribusi UMKM
terhadap ekspor non migas bisa mencapai 15,2 persen.
"Saat ini (kontribusi UMKM terhadap ekspor non migas) baru mencapai 14 persen.
Tentu target ini sangat ambisius," ungkap Teten dalam acara Peringatan Hari Pangan
Dunia, Selasa (12/6/2021).
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong
sebanyak mungkin produk UMKM go ekspor. Diantaranya dengan melakukan
pendekatan yang terintegrasi melalui kerja sama dengan sejumlah Kementerian dan
lembaga untuk menyerap produk UMKM agar bisa berdaya saing dan berkompetisi.
"Kami juga melakukan pelatihan, pendampingan, standardisasi termasuk sertifikasi
produk," imbuhnya.
Selanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM juga terus memberikan dukungan untuk
kebijakan kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM. Selain juga mendorong
kemudahan dan akses terhadap pasar domestik maupun internasional.
"Nah, kami juga sudah bentuk satgas percepatan ekspor bagi UMKM. Ini untuk dapat
memberikan solusi terkait permasalahan ekspor," bebernya.
Terakhir, Kementerian Koperasi dan UKM menjajaki sinergi bersama BPOM untuk
kemudahan fasilitasi perizinan bagi UMKM. Menurutnya, hal tersebut juga sebagai
tindak lanjut pemerintah atas telah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja.
"Karena implementasi UU Cipta Kerja untuk menciptakan iklim berusaha yang mudah
dan murah bagi UMKM," tukasnya.