Page 4 - Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Badan POM dengan MAFINDO
P. 4
Judul : Hoaks tentang Kesehatan Tertinggi Kedua Setelah Politik
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 21 Oktober 2019
Halaman/URL:https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/19/10/21/pzpsk3430
-hoaks-tentang-kesehatan-tertinggi-kedua-setelah-politik
Tipe Media : Media Online
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --
Penyebaran informasi di era
keterbukaan informasi publik
termasuk media sosial (medsos)
saat ini tak dapat terbendung lagi,
terutama arus informasi di media
sosial. Akibatnya banyak kabar
bohong (hoaks) bertebaran
termasuk terkait bidang kesehatan
yang menempati peringkat tertinggi
kedua setelah hoaks politik.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan,
di berbagai platform media sosial dibanjiri beragam infomasi. Mulai informasi
mengenai aktivitas pemerintah, kondisi sosial politik di masyarakat, kejadian
keseharian, lowongan pekerjaan, sampai promosi produk, termasuk hoaks.
“Hoaks selalu membuat resah masyarakat. Menurut data Kementerian Komunikasi
dan Informatika, sepanjang Agustus 2018 – Februari 2019 hoaks terkait kesehatan
menjadi salah satu hoaks tertinggi setelah hoaks politik,” katanya seperti dalam
keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (21/10).
Lebih lanjut Penny menuturkan, hoaks adalah salah satu bentuk teror informasi yang
mengerikan, terutama hoaks obat dan makanan. Pemahaman yang keliru dapat
menjadi landasan pengambilan keputusan yang salah bagi masyarakat dalam
mengonsumsi obat dan makanan.
Sebagai pengawas obat dan makanan, Penny mengaku BPOM memiliki kewajiban
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mengakses informasi
yang benar tentang obat dan makanan.
Selama tahun 2017-2018, Badan POM telah menerbitkan setidaknya 29 penjelasan
untuk mengklarifikasi hoaks obat dan makanan yang beredar di masyarakat," ujarnya.
Agar penanganan hoaks lebih efektif, dia melanjutkan, terutama hoaks obat dan
makanan yang kerap kali berulang dari tahun ke tahun, Badan POM bekerja sama
dengan berbagai pihak melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
masyarakat tentang bagaimana mencari informasi yang benar terkait obat dan
makanan.