Page 124 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 124
Judul : Kepala BPOM: Indonesia Miliki Dua Opsi Pengembangan
Vaksin Covid-19
Nama Media : pelitakarawang.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://www.pelitakarawang.com/2020/09/kepala-bpom-
indonesia-miliki-dua-opsi.html
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Penny K Lukito menyampaikan bahwa
Indonesia saat ini memiliki 2 opsi dalam
mengembangkan vaksin Covid-19.(2/9/2020).
Opsi pertama, mengembangkan vaksin Merah Putih
yang dikembangkan Kementerian Riset dan
Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional serta
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Lebih lanjut, Kepala BPOM menjelaskan pihaknya
telah membuat roadmap tahapan pengembangan
vaksin yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan data praklinik, klinik dan mutu dari
vaksin yang akan dibuat.
―Sehingga vaksin ini, tahapan pengembangannya
sesuai dengan waktu yang sudah kita rencanakan dengan percepatan tentunya, dan
segera memenuhi kebutuhan untuk program nasional,‖ jelasnya saat jumpa pers di
Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (1/9).
Opsi kedua, adalah mengembangkan kerja sama internasional. Kerja sama yang
pertama yang sudah dalam pendampingan BPOM yakni PT Sinovac dengan PT
Biofarma, lalu kerjasama kedua Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42
dari Uni Emirat Arab dan kerjasama ketiga ialah Genexine dengan PT Kalbe Farma.
―Dan juga beberapa komunikasi dengan negara lain yang sudah memulai
komunikasi untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya‖ ujarnya.
Pada perkembangan uji klinis vaksin kerja sama Sinovac dengan Biofarma, sudah
dimulai pada 11 Agustus 2020 oleh tim peneliti dari kedokteran Universitas
Padjajaran dan subjek uji klinis sebanyak 1.620 orang.
―Saat ini sudah ada 1.800 sukarelawan yang telah mendaftar, dan hingga akhir
Agustus 2020 terdapat sekitar 500 orang direktur dan sudah mendapat tahap
penyuntikan,‖ jelas Penny.
BPOM katanya siap mengawal mulai pemberian persetujuan protokol uji klinis,
pelaksanaannya, dan evaluasi hasil uji klinis untuk situasi darurat, serta persiapan

