Page 150 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 150
Judul : Vaksin Covid-19 Memasuki Fase Tiga, 500 Orang Telah Disuntik
Nama Media : jpnn.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://www.jpnn.com/news/vaksin-covid-19-memasuki-fase-tiga-500-
orang-telah-disuntik
Tipe Media : Online
Uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia
sudah mencapai tahap tiga. Vaksin yang
dikembangkan antara Sinovac dan Bio
Farma ini sudah berhasil disuntikkan
kepada 500 orang dari total target 1.620
relawan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito
menjelaskan, uji klinis yang sudah dimulai sejak 11 Agustus lalu telah memberikan
hasil yang memuaskan.
Penelitian yang juga melibatkan Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran (Unpad) ini akan terus dikawal BPOM agar tetap sesuai rencana.
Kami sudah mulai dengan penyusunan memberikan persetujuan protokol uji klinik.
Kemudian kami akan terus kawal juga dalam pelaksanaannya," ujar Penny dalam
Konferensi Pers, Selasa (1/9).
Selain itu, BPOM juga akan melaksanakan uji klinis untuk pemberian izin pada masa
darurat (emergency use authorization). Pihaknya juga tengah mempersiapkan
sarana produksi di Biofarma untuk mengembangkan ke dalam produk komersial.
Sebagaimana diketahui, persebaran vaksin menurut data WHO per 28 Agustus 2020
menunjukkan ada 33 kandidat vaksin di seluruh dunia yang masuk dalam tahap uji
klinik.
Lalu ada juga 143 kandidat lain dalam tahap uji praklinik dan lainnya. Baca Juga:
Ridwan Kamil Merasakan Sesuatu Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Lima Menit Di
Indonesia, pengembangan vaksin Covid 19 memiliki dua jalur vaksin.
Pengembangan vaksin ini, ujar BPOM, terbagi ke dalam dua jenis, yakni vaksin
Merah Putih yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
dan vaksin yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler eijkman. Selain itu,
BPOM juga mengawal beberapa vaksin yang akan diproduksi.
Pertama adalah vaksin yang diproduksi oleh sinovac dengan PT Bio
Farma. Kemudian yang kedua adalah sinofarm dengan Kimia Farma, Group 42 dari
Uni Emirat Arab dengan Kimia Farma.

