Page 148 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 148
Judul : BPOM Upayakan Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19
Nama Media : beritasatu.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/kesehatan/671815/bpom-
upayakan-percepatan-pengembangan-vaksin-covid19
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), Penny K Lukito,
menegaskan pemerintah terus
mengupayakan percepatan penanganan
Covid-19, dan pengembangan
vaksin Covid-19.
"Pemerintah terus mengupayakan
percepatan penanganan Covid-19
termasuk juga dengan pencarian, juga
terlibat dalam pengembangan dan penyediaan alternatif obat dan vaksin untuk
penanganan Covid-19 ini," kata Penny Lukito dalam jumpa pers di Istana
Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) per 28 Agustus 2020, lanjut
Penny Lukito, sudah ada 33 kandidat vaksin dalam tahap uji klinis dan 143 kandidat
vaksin lain dalam tahap uji.
Sedangkan di Indonesia, sudah ada dua jalur pengembangan vaksin, yaitu pertama,
pengadaan vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Kemenristek/Badan Ristek
Inovasi Nasional (BRIN) bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
"Badan POM telah membuat roadmap tahapan pengembangan vaksin yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan data pre klinik, klinik dan mutu dari vaksin
yang akan dibuat," ujarnya.
Roadmap yang dibuat BPOM telah disampaikan kepada Menristek pada 14 Agustus
2020 lalu dan akan dilanjutkan dengan forum grup diskusi bersama pemangku
kepentingan terkait sebagai tahapan pengembangan vaksin.
"Sehingga vaksin ini tahapan pengembangannya kan sesuai dengan waktu yang
sudah kita rencanakan ya dengan percepatan tentunya dan segera memenuhi
kebutuhan untuk program nasional sekitar pada awal tahun 2020," terang Penny
Lukito.
Selanjutnya, jalur kedua adalah pemerintah terus mengembangkan kerja sama
internasional yang sudah ada dalam pendampingan BPOM. Kerja sama
internasional itu antara lain, Sinovac dengan PT Bio Farma, Sinofarm dengan PT
Kimia Farma, Grup 42 dari Uni Emirat Arab dengan PT Kimia Farma dan Vaksin
Geniceline dengan PT Kalbe Farma.

