Page 144 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 144
mempercepat akses vaksin covid 19 ini di Indonesia dan juga tentunya salah
satunya dalam rangka percepatan tersebut adalah untuk mendapatkan informasi
dikaitkan dengan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang sedang dilakukan di Uni Emirat
Arab," tutur Penny.
Selanjutnya saat kunjungan pada tanggal 24-26 Agustus 2020, BPOM menemui
Departemen Kesehatan Emirates Abu Dhabi yang memberikan izin dan memonitor
uji klinik.
BPOM juga berkesempatan untuk bertemu dengan Kementerian Kesehatan Uni
Emirat Arab di Dubai yang membawahi otoritas obat dan market license hingga
testing hingga testing centre vaccine di Abu Dhabi National Exhibition Center.
"Kami melihat uji klinik fase 3 vaksin dilaksanakan dengan sangat baik dan
terorganisir. Ada banyak sekali aspek baik aspek positif dalam pelaksanaan uji klinik
di Uni Uni Emirat Arab adalah partisipasi dari 22000 peserta dengan keberagaman
kebangsaan karena Uni Emirat Arab adalah salah satu negara melting pot," ucap
dia.
Penny menuturkan, ada 119 kebangsaan yang sudah terlibat dalam uji klinik.
Sebagai subjek uji klinik dengan melibatkan 100 dokter 1000 perawat.
Keragaman populasinya kata Penny akan memberikan hasil uji klinik yang valid.
"Kami melihat uji klinik sudah dilakukan dengan validitas yang sangat terjaga dan
juga sama dengan dilakukan di Bandung keikutsertaan pimpinan tertinggi Uni Emirat
Arab dilakukan di uji klinik dan saat ini sudah terkumpul 15.000 dari target 20.000
subjek dari uji klinik vaksin ini," jelasnya.
Selain itu, Penny menyebut kandidat vaksin ini juga telah mendapatkan izin
emergency use authorization dari regulator pengawas obat di Republik Rakyat Cina.
"Semenjak Juli 2020 sudah mendapatkan izin penggunaan emergency dari national
medicine product administration, berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2 dan telah
mendapatkan sertifikat halal,"
Diharapkan Uni Emirat Arab akan memberikan juga izin emergency
use authorization pada 2 bulan ke depan sekitar bulan Oktober pada eterm analisis
dari hasil uji klinis ini," kata Penny.
Kemudian BPOM juga sudah bertemu dengan CEO G42 dan melihat peluang lebih
jauh lagi untuk kerjasama antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia.
Dalam pengembangan industri farmasi kata Penny, pada umumnya, kedepan tidak
hanya vaksin tetapi obat-obatan juga yang menjadi bagian dari industri Farmasi
Kerjasama yang akan dikembangkan dengan Uni Emirat Arab yakni dalam bentuk
kerjasama serta pengembangan lebih jauh lagi hasil uji klinik fase 3 dari vaksin
Sinofarm.
"Ini adalah dimungkinkan bahwa industri Farmasi Indonesia menjadi bagian dari
transfer teknologi dari produksi vaksin tersebut Setelah selesai uji klinik ya karena
mengingat bahwa industri vaksin Indonesia sudah lebih jauh lebih unggul

