Page 143 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 143
Judul : Kepala BPOM: 500 Subjek Telah Disuntik Vaksin Sinovac-Bio Farma
Nama Media : suara.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://www.suara.com/news/2020/09/01/205650/kepala-bpom-500-
subjek-telah-disuntik-vaksin-sinovac-bio-farma
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny K menyebut
sebanyak 500 subjek uji
klinis vaksin Sinovac-Bio Farma yang sudah
dilakukan penyuntikkan.
Uji klinis vaksin Sinovac -Bio Farma fase 3
tersebut sudah dimulai pada 11 Agustus
2020 oleh tim peneliti dari Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran.
"Hingga akhir Agustus 2020 ini terdapat kurang lebih 500 subjek yang telah direkrut
dan sudah mendapatkan tahapan penyuntikan," ujar Penny di Istana Kepresidenan
Jakarta, Selasa (1/9/2020).
BPOM kata Penny akan terus melakukan pengawalan regulatory dalam
pengembangan vaksin tersebut.
Penny menyebut pihaknya sudah mulai dengan penyusunan memberikan
persetujuan protokol uji klinik.
"Nanti kemudian ini terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya, pelaksanaan uji
klinik kemudian evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use
authorization atau izin pada masa darurat dan persiapan sarana produksi di
Biofarma untuk melakukan transfer teknologinya dalam rangka pengembangan
menjadi produk komersilnya," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Penny juga memaparkan terkait kerjasama vaksin
Sinofarm G-42 dari Uni Emirat Arab dengan Kimia Farma.
Penny mengungkapkan, pada 21 Agustus sudah ada kesepakatan antara Menteri
Luar Negeri Republik Indonesia dan menteri BUMN yang berkunjung ke Uni Emirat
Arab terkait kerjasama pengembangan vaksin covid 19.
Uni Emirat Arab berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin covid 19 untuk Indonesia
melalui kerjasama, melalui G42 Uni Emirat Arab dengan sinofarm dan Kimia Farma
pada akhir tahun 2020 diharapkan 10 juta vaksin.
"Nah kami sudah melakukan kunjungan langsung ke Uni Emirat Arab, khususnya
adalah untuk mendapatkan data dan informasi lebih detail sehingga Badan POM
dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan langkah regulatory untuk

