Page 145 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 145
dibandingkan Uni Emirat Arab yang baru akan memulai membangun produksi dalam
waktu dekat setelah uji klinik ini selesai. Jadi ada peluang untuk kerjasama
pengembangan industri vaksin di antara uni Emirat Arab dengan Indonesia,"
tuturnya.
Penny mengungkapkan berdasarkan pertemuan BPOM dengan badan regulator
obat Uni Emirat Arab, ada kesepakatan yang akan dikembangkan yaitu kerjasama
antara Badan POM dengan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.
Kerjasama tersebut nantinya akan memastikan kecepatan akses vaksin ini melalui
proses regulasi yang lebih terarah dan memenuhi standar internasional.
Dalam MoU, BPOM dan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab akan mengawal
proses regulasi di bidang obat dan vaksin bersama-sama dan pengembangan
industri Farmasi kedua negara.
Terdapat kesepakatan juga untuk investasi baik di Indonesia maupun di Uni Emirat
Arab.
"Dan dalam hal ini industri Farmasi Indonesia bisa memanfaatkan potensi Uni Emirat
Arab sebagai International humanitarian City yaitu suatu hub untuk Humanitarian
emergency preparedness and response yang berkedudukan di Dubai dimana
sejumlah organisasi internasional dibawah PBB yang bergerak isu-isu kemanusiaan
berada di Dubai melakukan riset dan Procurement obat dan vaksin yang akan
digunakan sebagai bantuan untuk negara-negara yang membutuhkan," kata Penny.
"Dan potensi kerjasama produksi ini perlu kita manfaatkan peluang nya karena
Biofarma sudah export ke lebih dari 150 negara dan juga Organisasi kerjasama
negara-negara Islam sudah menunjuk Indonesia sebagai center of excellence dari
vaksin dan biotech sehingga kita lebih unggul sehingga bisa menyambut kerjasama
ini untuk mengembangkan industri Farmasi Indonesia baik itu dalam bentuk
investasi di negara Uni Emirat Arab maupun juga investasi di Indonesia,"
sambungnya.
Penny menambahkan, setelah uji klinis, selesai dilakukan atau dalam mid term
analisis, BPOM akan melakukan joint assessment serta sharing data terkait
assessment report vaksin Sinofarm yang akan disampaikan G42 pada sekitar
September atau Oktober 2020
Kata dia, akan ada percepatan proses evaluasi data khasiat keamanan dan mutu
dari vaksin Sinofarm, sehingga akses untuk masyarakat Indonesia akan semakin
dipercepat
"Dan dalam kesimpulan ini juga kita akan mendorong investasi industri Farmasi baik
Uni Emirat Arab maupun di Indonesia bersama-sama sebagai suatu kerjasama
bilateral, badan pom mengharapkan kunjungan kerja ke Abu Dhabi dan Dubai ini
terus mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan vaksin covid 19 di Indonesia
sebagai alternatif lain yang sudah pasti kita dapatkan juga dari vaksin Sinovarm,"
katanya.

