Page 53 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 53
"Diharapkan Uni Emirat Arab akan memberikan juga izin emergency use
authorization pada 2 bulan ke depan sekitar bulan Oktober pada eterm analisis dari
hasil uji klinis ini," ujar Penny Lukito.
Kemudian BPOM juga sudah bertemu dengan CEO G42 dan melihat peluang lebih
jauh lagi untuk kerjasama antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia. Dalam
pengembangan industri farmasi, kedepan tidak hanya vaksin tetapi obat-obatan juga
yang menjadi bagian dari industri Farmasi
Kerjasama yang akan dikembangkan dengan Uni Emirat Arab yakni dalam bentuk
kerjasama serta pengembangan lebih jauh lagi hasil uji klinik fase 3 dari vaksin
Sinofarm.
Berdasarkan pertemuan BPOM dengan badan regulator obat Uni Emirat Arab, ada
kesepakatan yang akan dikembangkan yaitu kerjasama antara Badan POM dengan
Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab. Untuk memastikan kecepatan akses
vaksin ini melalui proses regulasi yang lebih terarah dan memenuhi standart
internasional.
Dalam MoU, BPOM dan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab akan mengawal
proses regulasi di bidang obat dan vaksin bersama-sama dan pengembangan
industri Farmasi kedua negara. Terdapat kesepakatan juga untuk investasi baik di
Indonesia maupun di Uni Emirat Arab.