Page 307 - Dukungan Badan POM dalam Penyediaan Obat dan Vaksin
P. 307
Covid-19 untuk nanti dinyatakan layak atau tidak oleh BPOM untuk diproduksi hingga
distribusi,” ungkap Riska.
Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan bahwa uji klinik merupakan tahap yang
penting dalam pengembangan vaksin. Sebab sebagai data khasiat dan keamanan
vaksin tersebut. Jika aman maka BPOM dapat mengeluarkan registrasi vaksin untuk bisa
digunakan di Indonesia.
Jumat lalu (16/10) Tim Inspektur BPOM meninjau pelaksanaan uji klinik vaksin Covid-19
dari Sinovac di Puskesmas Garuda dan Puskesmas Dago di Bandung. “Pada 8-9
September BPOM sudah menginspeksi ke seluruh center uji klinik,” ujar Penny.
Penny menambahkan tindakan perbaikan terhadap temuan hasil inspeksi sebelumnya
sudah diterima. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas uji klinik. “Inspeksi uji
klinik merupakan salah satu pengawalan BPOM untuk memastikan uji klinik sesuai
dengan protokol yang sudah disetujui,” katanya.
Sementara itu, pemerintah berupaya meyakinkan bahwa vaksin yang akan diberikan
kepada masyarakat nantinya benar-benar aman. Karena sebelum produksi masal, ada
berbagai tahapan pengembangan yang harus diikuti oleh setiap produsen vaksin. Tidak
hanya produsen di daam negeri, namun juga di seluruh dunia.
Tujuannya, memastikan keamanan dalam penggunaannya pada manusia. Termasuk di
dalamnya mencakup rentang dosis yang aman untuk digunakan. “Keamanan vaksin bagi
masyarakat itu menjadi prioritas dan tugas utama pemerintah,” ujar juru bicara
pemerintah untuk penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Khusus di Indonesia, pengadaan vaksin dikawal oleh BPOM. “Kita memastikan Badan
POM melakukan evaluasi terhadap protokol uji klinis yang dilakukan,” lanjutnya. Selain
itu, ada syarat produksi yang harus mendapatkan sertifikasi cara pembuatan obat yang
baik (CPOB). Harapannya, ketika izin edar terbit, produk yang dihasilkan benar-benar
sesuai harapan.
Pada bagian lain, pemerintah turut menyiapkan pabrik pendukung untuk produksi vaksin
Covid-19 Biofarma. Rencananya, pemerintah bakal melibatkan swasta. Menteri Riset
dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN)
Bambang PS Brodjonegoro menuturkan, agenda pelibatan swasta dalam produksi
vaksin Covid-19, nantinya sebagai subcon dari Bio Farma. Di mana, proses tahap uji
klinis, registrasi produksi, dan semua persiapan tetap dilakukan Bio Farma. “Nantinya
para industri farmasi swasta-swasta ini akan berada di bawah Bio Farma,” ujarnya.
Bambang mengatakan, pemerintah akan mulai mengundang pihak swasta untuk
bergabung dan melihat swasta mana saja yang sudah siap. Nantinya, mereka akan
dihubungkan dengan Bio Farma. “Sehingga dapat dibuat konsorsium produsen vaksin.
Tentunya dengan mengikuti prosedur,” ungkapnya.
Pada akhir pekan lalu, Mantan Menteri Keuangan itu sudah mengunjungi salah satu
kandidat pabrik pendukung. Yakni, pabrik vaksin PT Biotis Prima Agrisindo di Bogor,
Jawa Barat. Kunjungan ini, kata dia, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
melihat kesiapan calon pabrik vaksin Covid-19 pendukung Bio Farma. Turut
mendampingi pada kunjungan ini, Staf Ahli Bidang Infrastruktur Ali Ghufron Mukti,