Page 25 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 25
Judul : Berantas Obat Ilegal, BPOM Luncurkan Gerakan “Ayo Buang Sampah
Obat”
Nama Media : farmasetika.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://farmasetika.com/2019/09/01/berantas-obat-ilegal-bpom-luncurkan-
gerakan-ayo-buang-sampah-obat/
Tipe Media : Online
Farmasetika.com – Bulan Juli lalu,
masyarakat dikejutkan dengan adanya
peredaran obat ilegal termasuk palsu
yang bersumber dari pemanfaatan obat
kedaluwarsa atau rusak yang dibuang
sembarangan.
Hasil pengawasan Badan POM sendiri
menunjukkan bahwa temuan obat ilegal
termasuk palsu cenderung menurun,
yaitu 29 perkara pada tahun 2017, 21 perkara pada tahun 2018, dan 8 perkara pada awal
tahun 2019.
Badan POM berkolaborasi dengan PP IAI dan WOI
Untuk memberantas peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, sekaligus
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Badan POM menerapkan kebijakan berbasis
kolaboratif dan sinergisme bersama lintas sektor khususnya organisasi profesi Ikatan
Apoteker Indonesia (IAI) melalui Gerakan Waspada Obat Ilegal (WOI).
Gerakan WOI merupakan salah satu gerakan pemberdayaan masyarakat yang tidak
terpisahkan dari Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat (Aknas
POIPO) yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tahun 2017
lalu.
Badan POM Luncurkan Gerakan Buang Sampah Obat
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan bentuk
komitmen Badan POM dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat terhadap bahaya risiko obat bagi kesehatan, yang
berlandaskan kepada 3 (tiga) strategi utama yakni pencegahan, pengawasan, dan
penindakan yang merupakan inti tak terpisahkan dari tugas, fungsi, dan kewenangan Badan
POM.
Sebagai keberlangsungan jaminan terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
melalui pencegahan peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, pada tahun 2019 Badan
POM meluncurkan Gerakan “Ayo Buang Sampah Obat”.
“Gerakan ini dilatarbelakangi dengan maraknya kasus peredaran obat ilegal termasuk palsu
dengan pemanfaatan obat-obat kedaluwarsa dan rusak termasuk kemasan obat yang tidak
termusnahkan secara baik dan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab digunakan untuk
keperluan produksi obat ilegal melalui pemanfaatan baik sebagai bahan baku (re-use) dan
pelabelan ulang (re-labeling) dengan modus sederhana seperti perubahan/perpanjangan
tanggal kedaluwarsa,” jelas Kepala Badan POM.