Page 26 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 26

Melalui  gerakan  ini,  Badan  POM  bersama  IAI  mengedukasi  masyarakat  untuk  waspada
               terhadap obat ilegal dan palsu dengan cara Buang Sampah Obat Kedaluwarsa dan Rusak
               dengan benar.

               “Sebagaimana kita ketahui, obat kedaluwarsa atau rusak sudah tidak memberikan efek terapi
               dan berbahaya jika digunakan, karena itu Badan POM mengajak masyarakat belajar tentang
               bagaimana cara membuang obat kedaluwarsa, obat sisa, dan obat rusak dengan benar agar
               tidak disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh oknum untuk membuat obat ilegal atau palsu,”
               ujar Penny K. Lukito saat peluncuran gerakan tersebut di area Car Free Day Sarinah, Jakarta,
               Minggu (01/09).
               14 Kota diluar Jakarta ikut serta kegiatan peluncuran

               Selain di Jakarta, peluncuran gerakan ini dilaksanakan serentak di 14 (empat belas) kota yaitu
               Bandung, Semarang, Surabaya, Serang, Banjarmasin, Mataram, Makassar, Medan, Kendari,
               Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Denpasar, dan Batam.

               Lebih lanjut Penny K. Lukito menjelaskan bahwa setelah peluncuran gerakan berjalan selama
               satu bulan, masyarakat dapat membuang sampah obat kadaluwarsa di apotik yang ditunjuk
               di 15 kota tersebut.

               Gerakan  ini  akan  dilaksanakan  secara  berkesinambungan  sehingga  tercipta  budaya
               masyarakat untuk membuang sampah obat kedaluwarsa dan rusak dengan benar, baik yang
               dilakukan dengan mandiri atau dikembalikan ke apotek-apotek terdekat untuk dimusnahkan
               sesuai ketentuan. Gerakan diharapkan akan meminimalisir peredaran obat ilegal.

               “Keberhasilan gerakan ini membutuhkan dukungan dan peran aktif seluruh pihak sebagai
               bentuk  tanggung  jawab  bersama  pemerintah,  pelaku  usaha,  dan  masyarakat  dalam
               mengawasi peredaran obat khususnya peredaran obat ilegal.” tutup Kepala Badan POM.


               .
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31