Page 54 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 54
Judul : Badan POM Bali Ajak Masyarakat Membuang Obat Kedaluwarsa Lewat
Aksi "Ayo Buang Sampah Obat"
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://bali.tribunnews.com/2019/09/01/badan-pom-bali-ajak-masyarakat-
membuang-obat-kedaluwarsa-lewat-aksi-ayo-buang-sampah-obat
Tipe Media : Online
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR
- Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BADAN POM) adakan
acara Launching Program "Ayo
Buang Sampah Obat", di Lapangan
Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali,
Minggu (1/8/2019).
BPOM melihat semakin maraknya
penyalahgunaan obat ilegal dan
kedaluwarsa akhir-akhir ini, maka
acara ini dihelat untuk menyadarkan masyarakat akan obat aman melalui Launching
Ayo Buang Sampah.
Acara dibuka oleh Wakil Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani
Ardhana Sukawati.
Kegiatan ini bekerjasana dengan seluruh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan 1.000 apotek di
15 provinsi di seluruh Indonesia.
Putri Hariyani sangat mengapresiasi acara ini karena dinilainya sangat positif bagi lingkungan
masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi sekali acara ini, karena kita ketahui bersama bahwa obat yang
kadaluwarsa itu kan mengandung banyak sakitnya. Kalau disalah gunakan kan bisa
berbahaya. Kami juga ucapkan terima kasih sudah undang kami ke acara ini. Nanti kami akan
turun ke desa-desa untuk mengajak masyarakat membuang sampah obat-obatan," katanya.
Setelah membuka acara, ia juga mempraktikkan cara membuang sampah obat-obatan rusak
sebagai bentuk simbolis acara ini.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan aksi nasional pemberantasan obat ilegal dan
penyalahgunaan obat yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pada bulan Oktober 2017.
Turut hadir, Plh. Kepala BBPOM Denpasar Drs. I Wayan Eka Ratnata, Apt.
Ia mengatakan acara ini bertujuan untuk mengumpulkan sampah-sampah dari obat yang
sudah kedaluwarsa atau rusak.
Ia mengkhawatirkan pembuangan yang sembarangan terhadap obat kedaluwarsa bisa
mengakibatkan bahaya.
"Karena pembungan obat-obat yang rusak itu memungkinkan kembali keperedaran
penjualan, maka dari itu kita adakan aksi ini untuk mencegah itu," tuturnya.
Aksi ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, sampai dengan 31 September 2019.