Page 19 - Peresmian UPT BPOM Baru
P. 19
Turunnya permintaan berimbas dengan pendapatan yang juga turun drastis. Jika sebelum pandemi rata-
rata produksi per bulan antara 40-45 ton dengan omzet ratusan juta rupiah, saat ini omzet masih di bawah
Rp100 juta.
Namun, dirinya mengakui saat ini sudah mulai perlahan-lahan bangkit. Pesanan juga semakin banyak.
Beberapa yang disukai adalah minuman serbuk dari jahe, beras kencur dan beberapa minuman lainnya.
Sedangkan untuk produk kopi masih belum naik permintaannya hingga saat ini.
"Yang menopang income minuman dari jahe itu. Bahan bakunya dari lokal saja, kami kerja sama dengan
petani lokal. Sekarang ini rata-rata dua kuintal cukup, jika optimal bisa 5-6 ton per hari," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini penjualan produk masih di Jawa Timur, dan diharapkan dengan perlahan-lahan
pulih dan bangkit dari pandemi, penjualan bisa kembali lagi hingga seluruh Tanah Air.
Pihaknya juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah. Untuk perizinan juga tidak kendala termasuk
kelengkapan dari BPOM.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan pemerintah kabupaten selalu mendukung
UMKM maupun UKM di kabupaten ini semakin maju. Di Kabupaten Kediri ada sekitar 9.800 UMKM
yang dibina.
Pemerintah juga mendorong kelengkapan perizinan sehingga nantinya UMKM bisa semakin siap
berkompetisi, apalagi dengan segera beroperasinya bandara udara di kabupaten ini menjadi peluang agar
produk bisa semakin dikenal.
Apalagi, juga ada Loka POM yang sebentar lagi menjadi balai POM, sehingga UMKM juga bisa
terfasilitasi untuk uji produknya.
"Ada 9.800 UMKM yang dibina dan saya berharap mereka siap untuk berkompetisi, ada beberapa 10
UMKM, 20, 30, yang siap untuk berkompetisi. Desember 2023 nanti, di akhir tahun bandara beroperasi,
jadi kami kerja keras memastikan UMKM bisa mendapatkan izin edar. Jika sudah dari BPOM nilai jual
lebih tinggi, value bertambah," kata Bupati Kediri itu pula.