Page 26 - Peresmian UPT BPOM Baru
P. 26
Saat ini sejumlah produk pangan olahan yang dihasilkannya sudah mendapatkan izin edar dari BPOM,
antara lain sari buah mangga podang, permen jeli mangga podang, serta olahan kue dari mangga podang.
Produk-produk yang dihasilkannya itu kini sudah dijual ke banyak daerah lain sebagai pangan olahan
khas Kediri.
Dinar menuturkan, adanya izin edar dari produk yang ia hasilkan tidak hanya membuat pemasaran
produk menjadi semakin luas, tetapi juga meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Setelah izin edar
didapatkan pada produk yang dihasilkan, nilai jualnya bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
Hal itu juga dirasakan Puji Astutik (45), pelaku UMKM produk sari buah belimbing Abid Fresh dari
Kediri, Jawa Timur. Nilai jual dari produk yang ia hasilkan semakin tinggi setelah produknya
mendapatkan izin edar dari BPOM. Bahkan, produk tersebut sudah dijual lewat beberapa pengecer di
berbagai daerah.
”Mendapatkan izin edar ini memang tidak mudah. Saya sampai harus memindahkan tempat produksi
karena sebelumnya saya memproduksi sari buah ini di rumah saya. Awalnya memang butuh modal
tambahan, tetapi semua proses dibimbing sehingga akhirnya saya bisa dapatkan izin edar itu,” katanya.
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Nomor 27 Tahun 2017, setiap produk pangan olahan yang
diproduksi di dalam negeri ataupun diimpor yang diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki
izin edar. Kewajiban izin edar tersebut diperlukan untuk memastikan setiap produk pangan olahan yang
beredar telah terjamin keamanan, mutu, dan gizi.
Adapun syarat untuk mendapatkan izin edar dari BPOM ialah produksi dari produk pangan terletak di
lokasi tersendiri yang terpisah dengan rumah tangga. Produk yang dihasilkan telah teridentifikasi proses
pengolahannya, seperti proses manual, semi-otomatis, otomatis, atau dengan teknologi tertentu.
Selama ini banyak yang mengeluhkan proses perizinan membutuhkan waktu lama, padahal itu terjadi
karena data yang diperlukan tidak sesuai.
Sementara produk pangan olahan yang wajib mendaftarkan izin edar pada BPOM ialah pangan olahan
dijual dalam kemasan eceran, pangan fortifikasi, pangan ber-SNI, pangan program pemerintah, pangan
yang ditujukan untuk uji pasar, serta bahan tambahan pangan. Untuk melakukan registrasi BPOM, pelaku
UMKM dapat mengaksesnya melalui e-reg.pom.go.id.
Pendampingan
Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan, pendampingan dan pengawasan pada UMKM sangat
penting untuk memastikan keamanan, mutu, dan kualitas produk yang dihasilkan tetap terjamin. Hal itu
semakin diperlukan mengingat jumlah UMKM di Indonesia cukup besar. Setidaknya 80 persen produk
pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional yang beredar merupakan produk UMKM.