Page 130 - Pengawalan Badan POM dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
P. 130

Judul                 : Pemerintah Pastikan MUI Dilibatkan Soal Halalnya Vaksin Covid-19

               Nama Media            : fin.co.id

               Tanggal               : 18 Oktober 2020

               Halaman/URL           : https://fin.co.id/2020/10/17/pemerintah-pastikan-mui-dilibatkan-soal-
                                     halalnya-vaksin-covid-19/

               Tipe Media            : Online



                                                           Pemerintah  memastikan  selalu  melibatkan
                                                           Majelis  Ulama  Indonesia  (MUI)  dalam
                                                           seluruh  proses  vaksin  COVID-19  di  tanah
                                                           air.  Mulai  dari  perencanaan,  pengadaan
                                                           hingga sosialisasi kepada masyarakat.

                                                           “Untuk  vaksin,  saya  sudah  minta  (MUI)
                                                           dilibatkan    dari    mulai     perencanaan,
                                                           pengadaan            vaksin,        kemudian
                                                           pertimbangan  kehalalan  vaksin,  audit  di
               pabrik  vaksin  termasuk  kunjungan  ke  fasilitas  vaksin  di  RRT  (Republik  Rakyat
               Tiongkok).  Kemudian  juga  terus  menyosialisasikan  ke  masyarakat  dalam  rangka
               vaksinasi,” ujar Wakil Presiden Maruf Amin lewat keterangannya, Sabtu (17/10).

               Wapres  menekankan  bahwa  vaksin  yang  akan  diberikan  ke  masyarakat  memang
               harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini
               MUI. Namun, Wapres mengatakan, apa vaksin yang tidak halal juga bisa digunakan
               apabila dalam keadaan darurat.
               “Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam
               situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan Majelis Ulama
               Indonesia,” tegasnya.

               Perusahaan  pembuat  vaksin  Sinopharm  dari  Uni  Emirat  Arab  serta  Sinovac  dan
               CanSino  dari  RRT  telah  menyampaikan  komitmennya  untuk  memasok  vaksin  ke
               Indonesia.

               Dilansir  dari  laman  maritim.go.id,  tim  inspeksi  yang  terdiri  dari  unsur  BPOM,
               Kementerian Kesehatan, MUI, dan Bio Farma, Rabu (14/10), bertolak ke Tiongkok
               untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino.

               Sementara  data  untuk  vaksin  G42/Sinopharm  yang  diproduksi  di  Uni  Emirat  Arab
               akan diambil dari data uji klinis di negara tersebut.

               Direktur  Utama  Bio  Farma  Honesti  Basyir  mengungkapkan  MUI  dilibatkan  dalam
               proses  pengujian  data  untuk  menjamin  kehalalan  vaksin  Sinovac  dan  CanSino,
               begitu juga dengan vaksin G42/Sinopharm.

               “MUI-nya  Abu  Dhabi  (Uni  Emirat  Arab)  sudah  menyatakan no  issue dengan
               kehalalan vaksin G42” ucapnya.
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135