Page 131 - Pengawalan Badan POM dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
P. 131

Judul                 : Pemerintah harus Libatkan MUI untuk Cek Kehalalan Vaksin Covid-19

               Nama Media            : harianhaluan.com

               Tanggal               : 18 Oktober 2020

               Halaman/URL           : https://harianhaluan.com/news/detail/110458/pemerintah-harus-
                                     libatkan-mui-untuk-cek-kehalalan-vaksin-covid19

               Tipe Media            : Online



                                                            Pemerintah  terus  melakukan  langkah-
                                                            langkah  persiapan  untuk  pelaksanaan
                                                            penyuntikan  vaksin  Covid-19  kepada
                                                            masyarakat.  Selain  vaksin  Merah  Putih
                                                            yang  dikembangkan  oleh  periset  di
                                                            Indonesia,    pengadaan       vaksin     juga
                                                            dilakukan  melalui  kerja  sama  dengan
                                                            negara  lain.  Wakil  Presiden  (Wapres)
                                                            Ma’ruf Amin menjelaskan pemerintah telah
               melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak awal pandemi ini.

               Fatwa MUI banyak menjadi acuan, mulai dari mengenai ibadah salat Jumat, salat
               Idulfitri,  salat  Iduladha,  pembayaran  zakat  yang  dapat  dipergunakan  untuk
               penanggulangan  pandemi,  tata  cara  beribadah  bagi  tenaga  medis  yang
               menggunakan baju hazmat, serta pemulasaran jenazah.

               “Untuk  vaksin,  saya  sudah  minta  (MUI)  dilibatkan  dari  mulai  perencanaan,
               pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin
               termasuk  kunjungan  ke  fasilitas  vaksin  di  RRT  (Republik  Rakyat  Tiongkok).
               Kemudian  juga  terus  menyosialisasikan  ke  masyarakat  dalam  rangka  vaksinasi,”
               ujarnya.

               Wapres  menekankan  bahwa  vaksin  yang  akan  diberikan  ke  masyarakat  harus
               mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini MUI.
               “Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam
               situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan Majelis Ulama
               Indonesia,” tegasnya.
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136