Page 6 - Virtual Training “Indonesian FDA’s Support for the Establishment of an Independent Palestinian Food and Drug Authority”_Neat
P. 6
sistem regulasi dan meningkatkan efektivitas fungsi regulasi,” terang Kepala Badan
POM.
Virtual Training ini diselenggarakan untuk melanjutkan komitmen Badan POM dalam
membantu peningkatan kapasitas fungsi regulator Palestina melalui program Kerja
Sama Selatan-Selatan (KSS) yang merupakan Program Prioritas Pembangunan
Nasional (Pro PN).
Program ini telah dilaksanakan secara berkelanjutan selama dua tahun berturut-turut
sejak tahun 2018. Pada tahun ketiga ini peningkatan kapasitas difokuskan pada
persiapan Pemerintah Palestina dalam membangun Regulatory
Authority yang independent dalam bidang obat dan makanan.
Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Mai Al-Kaila menyampaikan apresiasinya atas
usulan Badan POM mengenai redesign pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam format virtual guna membantu kemandirian
pembentukan Otoritas Regulatori Obat dan Makanan Palestina di masa pandemi
COVID-19 ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu pendekatan penerapan strategi perkuatan
kapasitas serta dorongan untuk mendukung akses obat dan makanan dalam
menghadapi pandemi COVID-19 di Palestina. Hal ini sejalan dengan
prioritas Palestina di bidang kesehatan, tertuang dalam National Policy Agenda of
the State of Palestine Year 2017 – 2022, yaitu Quality Health Care for All,” jelasnya.
Dalam kerangka KSS, Indonesia khususnya Badan POM memfokuskan pelatihan
pada peningkatan kapasitas fungsi regulatori di bidang pengawasan obat, obat
tradisional, suplemen kesehatan, kosmetika dan makanan untuk peningkatan
kompetensi regulator obat dan makanan di Palestina.
Pelatihan ini dilaksanakan secara paralel yang terdiri dari pelatihan dengan topik di
bidang obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan serta
pengujian (laboratorium). Pelatihan diakhiri dengan evaluasi, penyampaian
pandangan dan masukan dari peserta.
Melalui Virtual Training ini, Kepala Badan POM berharap peserta
regulator Palestina memperoleh pengetahuan sehingga dapat berkontribusi pada
tujuan pembentukan Otoritas Regulator Obat dan Makanan Palestina yang
Independen.
“Hal ini merupakan tugas berat, jika dilakukan secara terpisah dan tanpa upaya
kolaboratif. Untuk itu, sekali lagi kami tekankan Badan POM terus
mendukung Palestina, termasuk membantu pembentukan Badan Pengawas Obat
dan Makanan Palestina yang independen," pungkasnya.