Page 7 - Virtual Training “Indonesian FDA’s Support for the Establishment of an Independent Palestinian Food and Drug Authority”_Neat
P. 7
Judul : BPOM Bentuk Otoritas Regulator Obat & Makanan Palestina Independen
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 24 November 2020
Halaman/URL : https://mediaindonesia.com/humaniora/363415/bpom-bentuk-
otoritas-regulator-obat-makanan-palestina-independen
Tipe Media : Online
Dampak pandemi Covid-19 dirasakan
seluruh lapisan masyarakat di berbagai
belahan dunia, tak terkecuali rakyat
Palestina.
Sebagaimana disampaikan oleh United
Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD), Palestina
terancam mengalami resesi yang jauh
lebih buruk dibandingkan negara lain
akibat virus ini.
Terlebih lagi, rakyat Palestina memiliki keterbatasan akses obat, vaksin, dan
makanan yang sangat dibutuhkan. Mempertahankan komitmen dalam membantu
peningkatan kapasitas fungsi regulator Palestina melalui program Kerja Sama
Selatan-Selatan (KSS), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
menyelenggarakan kegiatan Virtual Training bertema “Indonesian FDA’s Support for
the Establishment of an Independent Palestinian Food and Drug Authority”, Senin
(23/11).
Kegiatan yang berlangsung secara virtual selama tiga hari pada 23-25 November
2020 dibuka Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP dan dihadiri Menteri
Kesehatan Palestina, Dr. Mai Al-Kaila dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Kementerian Luar Negeri Dr.Desra Percaya, Balai Besar/Balai POM,
kementerian/lembaga (K/L) terkait dan 20 peserta pelatihan dari Kementerian
Kesehatan Palestina.
“Situasi pandemi Covid-19 saat inilah yang melatarbelakangi dukungan teguh kami
dalam memberikan bantuan teknis kepada Otoritas Regulator Palestina untuk
meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan di Palestina,” ungkap Kepala
BPOM Penny K. Lukito dalam sambutannya.
“Dukungan ini sekaligus merupakan upaya kami dalam mengimplementasikan
Rencana Aksi hasil pertemuan Otoritas Regulatori Obat Negara Anggota OKI pada
tahun 2018 di Jakarta. Yaitu mendorong terciptanya National Medicine Regulatory
Authorities (NMRAs) yang mandiri dengan memberikan bantuan untuk memperbaiki
sistem regulasi dan meningkatkan efektivitas fungsi regulasi,” lanjut Kepala BPOM.