Page 18 - Monitoring Isu 8-15 Agustus 2022
P. 18

ISU
                                                                                                                                                                                     1










            KRONOLOGIS








            PERBAIKAN TATA KELOLA






            BUMN SEKTOR TAMBANG





















            (22/7) Direktur Jenderal Mineral dan Batubara pada Kementerian Energi dan Sumber

            Daya Mineral, Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, penambangan ilegal tersebut

            menimbulkan kerusakan pada lahan atau kawasan penambangan. Tercatat ada lebih


            dari 3.000 ha lahan kritis yang ditemukan akibat penambangan ilegal. Ia menyadari, tata

            kelola timah memang belum ideal, maka dari itu dalam rapat dengan Menko Maritim dan

            Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan audit terhadap tata kelolah PT Timah.

            Dari pertemuan tersebut, juga telah ada surat edaran per 1 Juli 2022 kepada semua smelter

            melaporkan sumber timahnya.



            Ia menekankan pentingnya Satuan Tugas (Satgas) Tambang Ilegal yang telah terbukti

            membuat kondisi penataan pertambangan timah di Babel jauh lebih baik dari sebelumnya

            dan beberapa kali memberikan informasi terkait tambang ilegal baik secara formal

            maupun non formal.








            (4/8) Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Sunindyo Suryo Herdadi


            menyebutkan, PETI  tidak berizin, mereka tidak tunduk kepada kewajiban sebagaimana

            pemegang IUP dan IUPK untuk menyusun program pengembangan dan pemberdayaan

            masyarakat, termasuk juga pengalokasian dananya. Sayangnya, untuk bisa menghentikan

            PETI bukanlah sesuatu yang mudah, butuh konsistensi dan monitoring.








            (5/8) Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan menjelaskan,

            aktivitas pertambangan ilegal terjadi di seluruh wilayah operasi Grup MIND ID, dengan

            komoditas utama yang menjadi sasaran adalah timah, emas, batubara dan nikel. MIND ID

            mendukung inisiatif dan gagasan Pemerintah untuk membentuk Satuan Tugas Nasional

            Penanggulangan Penambangan Tanpa Izin karena kegiatan ini telah berdampak pada

            hilangnya cadangan bijih mineral, kerusakan lahan, pencemaran logam berbahaya di


            sungai, terjadinya sedimentasi, hingga terjadinya kerusakan fasilitas perusahaan. Aktivitas

            penambangan ilegal di sekitar lokasi tersebut telah berdampak pada rusaknya sumberdaya

            dan cadangan timah di dalam wilayah operasional TIMAH. Berdasarkan monitoring dari

            citra satelit, kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang darat ilegal luasnya

            mencapai kurang lebih 60.000 hektare. Inventarisasi data atas pertambangan tanpa izin

            menjadi sangat penting sebagai upaya penanganan dan penanggulangan pengusahaan


            tanpa izin secara efektif, efisien dan tepat sasaran. Untuk itu, didorong terbangunnya

            sistem dan dashboard monitoring ilegal mining yang terpadu,








            (5/8) Kepala Divisi hubungan kelembagaan MIND ID Niko Chandra saat ini Satgas

            anti pertambangan ilegal telah sampai pada tahap finalisasi di tingkat kementerian. Dia

            berharap agar Satgas bisa lekas disahkan dan segera bekerja, terutama di lingkungan

            Kemenkomarves.








            (8/8) Kepala Biro Hukum dan Komunikasi BPKP Eri Satriana menilai perlu adanya

            perbaikan tata kelola pertimahan. Namun, untuk perbaikan itu harus terlebih dahulu

            dilakukan audit pada tata kelola timah. Dalam melakukan audit, BPKP perlu menerima

























                    18
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23