Page 20 - Monitoring Isu 8-15 Agustus 2022
P. 20
ISU
2
KRONOLOGIS
4 STRATEGI
KRISIS PANGAN
(9/8) Kementerian Pertanian menyebut diversifikasi pangan yang dikonsumsi masyarakat
harus dilakukan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan. Namun, yang menjadi
persoalan adalah lahan pertanian terus menyusut.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat pada 2013 lahan pertanian mencapai
7,75 juta hektare namun pada 2019 turun menjadi 7,45 juta hektare.
Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Ismail Wahab
mengatakan tidak cukup hanya dengan menjaga produksi, jika tidak ada diversifikasi
pangan pokok, dengan peningkatan jumlah penduduk 1,49 persen setiap tahun, lama-lama
kita akan kesulitan. Konsumsi beras per kapita harus lebih rendah dan berganti dengan
pangan pokok alternatif yang juga melimpah di Indonesia dan memiliki kandungan gizi
tinggi seperti singkong, sagu, maupun sorgum.
Menurutnya, penggunaan pupuk subsidi pun sesuai target sasaran. Berdasar kajian litbang
di 5 provinsi, berdampak pada produktivitas 0,7-1,7 persen. kredit usahara rakyat (KUR),
kata dia, cukup tinggi yaitu Rp85 triliun dengan efektif membantu petani. Adapun, KUR
penggilingan 2021 Rp17,2 triliun. Kemudian, lanjut Ismail, jaringan irigasi tersier sejak 2015
telah dibangun 29 bendungan dan 32 bendungan dalam proses.
Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman menyebut
pemerintah perlu berkolaborasi dengan pihak terkait baik itu BUMN pangan maupun
pihak swasta dalam upaya meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
20