Page 22 - Monitoring Isu nasional periode 18-11 Juli 2022
P. 22

Isu 4  Catatan Hitam
             Belanja Pemerintah


      (11/7) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil
      Lahadalia  mengatakan,  pemerintah  memakai  sistem  rem  dan  gas  dalam
      penanganan  pandemi  Covid-19.  Dari  sisi  ekonomi,  pemerintah  berupaya
      menciptakan kepastian pendapatan. Sebab, ekonomi rumah tangga itu bisa terjadi
      kalau  ada  daya  beli.  Dia  mengatakan,  pemerintah  terus  berupaya  menciptakan
      lapangan pekerjaan. Kementerian Investasi/BKPM tidak hanya mendorong sektor-
      sektor investasi besar namun juga mendorong pengembangan UMKM. UMKM dinilai
      memiliki efek pengganda besar terhadap perekenomian domestik. Pemerintah juga
      berupaya mengoptimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang pada tahun 2022 ini
      ditargetkan bisa mencapai Rp373,17 triliun. KUR ini dijalankan untuk menggerakan
      perekonomian pelaku UMKM.
      (21/7) - Menteri Keuangan RI 1998 Fuad Bawazier menilai perekonomian nasional
      masih terasa nyaman karena diuntungkan faktor eksternal yakni kenaikan harga
      komoditas dunia. Ia berharap pemerintah segera membenahi pengeluaran yang
      tidak  perlu  atau  tidak  penting  karena  akan  membebani  APBN  seperti  proyek
      pembangunan  Ibu  Kota  Negara  (IKN)  Nusantara,  Kereta  Api  Cepat  Jakarta-
      Bandung dan lain-lain.
      (21/7)  -  Ketua  Umum  Partai  Gelora  Indonesia,  Anis  Matta  mengatakan  bahwa
      ekonomi  Indonesia  saat  ini  tidak  benar-benar  aman  dari  resesi.  Karena  itu,
      pemerintah tidak perlu melakukan pembelaan diri sekedar memberikan rasa aman
      kepada publik, bahwa Indonesia tidak akan terkena resesi.
      (21/7)  -  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (APINDO)  Gunawan  Tjokro
      mengatakan, pengusaha optimistis bisa melewati kondisi sulit atau krisis. Hal ini,
      dengan  jalan  merespons  dengan  pengetatan  pengeluaran  dan  meningkatkan
      kapasitas peluang pemodal dari perbankan.
      (22/7)  -  Wakil  Ketua  Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR)  Republik  Indonesia  (RI)
      Koordinator  bidang  Kesejahteraan  Rakyat  (Korkesa)  Muhaimin  Iskandar
      mengusulkan sebanyak 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
      digunakan  atau  alokasikan  untuk  meningkatkan  potensi  generasi  milenial  dan
      generasi Z.
      Menurut Muhaimin, generasi muda perlu diberikan ruang, kesempatan, dan fasilitas
      yang memadai. Dengan demikian, mereka bisa terus menghasilkan temuan baru
      dan produktif untuk kehidupan. Dan Ia pun menilai perlu adanya kebijakan afirmatif
      yang pro terhadap kaum muda. Salah satunya dengan mendirikan kementerian
      yang khusus untuk menggawangi ragam potensi dan minat anak muda.
      Ia  mengatakan,  kementerian  pemuda  dibentuk  setingkat  dengan  kementerian
      koordinator. Kementerian ini akan lebih mengoptimalkan potensi kaum generasi Z
      dan milenial di setiap kementerian dan lembaga.






                          20
   17   18   19   20   21   22   23