Page 19 - e-MODUL SEJ INDO KLS XI GENAP 2021-dikonversi_Neat
P. 19
Belanda mendapat kecaman dunia Internasional; India &
Australia simpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia
mengajukan tututan pada PBB untuk membantu menyelesaikan
masalah Indonesia dan Belanda agar dibawa ke sidang DK PBB.
PBB menolak karena yang mendukung penyelesaian sengkete
Indonesia – Belanda tidak mencapai 3/5 dari anggota PBB.
India berhasil mendapatkan dukungan dari bangsa Asia
dan Afrika dan berhasilkan merumuskan sebuah resolusi yang
nantinya diajukan ke PBB.
Pada tanggal 31 Juli 1947 DK PBB meminta Indonesia –
Belanda untuk melakukan gencatan senjata dan melakukan
perundingan.
Pada tanggal 1 Agustus DK PBB memanggil wakil dari Indonesia dan Belanda untuk
mencari kejelasan apa yang sebenarnya terjadi. Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 1947 DK
PBB bersidang membahas masalah Indonesia – Belanda.
Indonesia diwakili : Sutan Syahrir, H. Agus Salim, Dr. Sumitro Djojohadikusumo ,Sudjatmoko
dan Charles Tumbun menyampaikan keadaan Indonesia akibat Agresi Belanda.
Tujuan Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I adalah
• Bidang Politik: Pengepungan ibukota RI dan pwnghapusan RI dari peta
(menghilangkan de facto RI).
• Bidang Ekonomi: Perebutan daerah-daerah penghasil bahan makanan (beras di Jawa
Barat dan Jawa Timur) dan Sumatera serta pertambangan dan perkebunan di Sumatera.
• Bidang Militer: Penghancuran TNI
DK PBB menyepakati dibentuknya badan Arbitrase yg tidak memihak untuk
menyelesaikan konflik Indonesia – Belanda; Badan itu bernama Komisi Tiga Negara (KTN),
yang terdiri atas :
1. Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia,
2. Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda,
3. Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan Australia dan
Belgia.