Page 41 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 41

26


                                     Di desa-desa di daerah Jawa Barat,  terdapat pembagian kerja yang
                                 lebih  tegas  antara  keluarga  batih,  si  istri  mengurus  rumah  dan
                                 mempersiapkan makanan untuk suam i dan anak-anak.  Kadang-kadang
                                 membantu  suami bekerja di sawah dan ladang  mengerjakan  pekerjaan­
                                 pekerjaan  yang  bisa  dikerjakan  oleh  wanita  seperti  "tandur",
                                 "ngarambet",  menuai  padi,  atau  "muuhan"  yakni  memisahkan  bibit
                                 padi  atau  jagung  ke  dalam  lubang  tugal  dan  sebagainya.  Sedangkan
                                 suam i  melakukan  pekerjaan-pekerjaan,  seperti  mencangkul,
                                 "ngawuluku"  membuat  pagar  atau  membuat  selokan.
                                     Kadang-kadang  ditemukan  keluarga  yang  lebih  besar.  Seorang
                                 suami  mempunyai  beberapa  orang  istri  yang  dalam  istilah  Sunda
                                 disebut  "nyandung".  Di  sekitar  keluarga  batih,  ada  pula  sekelompok
                                 kerabat yang masih sadar akan kekerabatannya,  disebut dengan istilah
                                 "Sunda  dulur",  "baraya  deukeut",  "baraya  jauh".  Baraya  deukeut  dan
                                 baraya  jauh  yang  biasanya  diorientasikan  oleh  seorang  ego  kepada
                                 nenek  moyangnya  yang  jauh  di  masa  lampau  disebut  dengan  istilah
                                 Sunda  "bondoroyot"  (2  1,3 19),

                                     Kelompok-kelompok bondoroyot Sering diikat oleh beberapa adat
                                 pantangan yang  disebut  "cadu",  Pantangan  ini kadang-kadang  sampai
                                 tujuh  turunan dari  nenek  moyangnya.  Ada  yang  berpendapat,  bahwa
                                 bila  ada  dosa  besar  yang  dilakukan  oleh  nenek  moyang,  dapat
                                 mengenai seluruh anggota bondoroyot dan mereka harus menanggung
                                 akibatnya.  Yang  mengikat  keanggotaan  bondoroyot  adalah  hubungan
                                 kekerabatan  karena  menganggap  berasal  dari  suatu  nenek  moyang,
                                 yang  banyak  diperlihatkan  dengan  adanya  jiarah  ke  makam-makam
                                 para  leluhur  mereka  pada  hari-hari  b�sar  Islam  yang  diperingati.
                                (21 ,314).

                                     Mengenai  prinsip  garis  keturunan  dapat  dikatakan,  bahwa
                                kekerabatan  orang  Sunda  adalah  sistem  kekerabatan  yang  bilateral.
                                 hak  dan  kedudukan  anggota  keluarga  dari  pihak  ayah  sama  dengan
                                 hak  dan  kedudukan  anggota  keluarga  dari  pihak  itu.
                                     Dilihat  dari  Ego.  orang  Sunda  mengenal  istilah  untuk  tujuh
                                generas1  ke  atas  dan  tujuh  generasi  ke  bawah,  ke  atas  yaitu  :  kolot
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46