Page 15 - E-Modul Pengelolaan Bisnis Kontruksi dan Properti
P. 15
PENGELOLAAN BISNIS KONTRUKSI DAN PROPERTI
4) Bisnis penyewaan rumah
Bisnis penyewaan rumah yang lebih familiar dengan sebutan kontrakan atau
kos ini juga menjanjikan pelaku bisnis banyak keuntungan. Sewa rumah yang sudah
tetapkan bisa harian, bulanan, hingga tahunan. Tergantung dengan kebijakan atau
kesepakatan dengan calon penyewa. Dalam menjalani bisnis yang satu ini, pelaku
bisnis hanya perlu melakukan promosi agar rumah yang akan disewakan bisa
menarik pelanggan. Biasanya, bisnis sewa rumah ini berkembang pesat pada daerah-
daerah yang ramai, seperti kota besar atau wilayah dengan mobilitas tinggi.
Misalnya, rumah di sekitar kampus, pabrik, atau kantor-kantor ternama yang banyak
penduduk dan pendatangnya.
2. Konsep Pengelolaan Bisnis Konstruksi dan Properti
Menurut Skinner (1992) dalam Pengantar Bisnis, Anoraga (2005), bahwa bisnis
adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam
pertukaran barang, jasa atau uang untuk menghasilkan keuntungan.
Properti adalah berkaitan dengan lahan (tanah), hunian, jenis bangunan
perkantoran dan jenis bangunan untuk perdagangan (komersial). Jadi bisnis properti
dapat diartikan sebagai kegiatan pertukaran barang, jasa atau uang yang berkaitan dengan
lahan, hunian, bangunan perkantoran dan bangunan komersial.
Memulai usaha bisnis properti dikarenakan adanya peluang pada bidang usaha
tersebut dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha ini. Sebelum
melangkah menjalankan bisnis properti diperlukan untuk menjajaki layak tidaknya usaha
tersebut dijalankan. Hal-hal yang perlu ditinjau untuk menilai kelayakan usaha tersebut
antara lain peninjauan terhadap aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek organisasi dan manajemen, serta aspek ekonomi dan keuangan. Selanjutnya setelah
dapat dinilai bahwa bisnis properti ini layak untuk dijalankan maka dapat diputuskan
untuk menjalankan usaha tersebut melalui suatu kebijakan.
Faktor-faktor yang perlu diuraikan dalam aspek teknis dan teknologi adalah yang
menyangkut lokasi/proyek yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang
digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan disamping
membuat rencana produksi selama umur ekonomis proyek. Sedangkan aspek organisasi
8