Page 17 - E-Modul Pengelolaan Bisnis Kontruksi dan Properti
P. 17
PENGELOLAAN BISNIS KONTRUKSI DAN PROPERTI
2. Menyediakan dana dan lahannya.
3. Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
4. Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan
mengangkat manajemen konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.
5. Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan
pelaksana proyek.
6. Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan,
berhak memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung
maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).
7. Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus
diberikan kepada pelaksana proyek.
8. Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak
menerima/menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan
pekerjaan kurang.
9. Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana,
bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak
mampu melaksanakan pekerjaan.
10. Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa
pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.
Sedangkan tanggung jawab owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
1. Memelihara hubungan kerja secara professional.
2. Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.
3. Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.
2) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah perseroan atau badan hukum yang bergerak pada
jasa konstruksi bidang perencanaan pekerjaan pembangunan. Konsultan perencana
menerima pendelegasian/penyerahan pekerjaan dari pemilik proyek/owner dengaan
dua tahapan, yaitu:
a) Rekayasa dan design awal
Rekayasa dan design meletakkan penekanan pada :
10