Page 181 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 181
JONATHAN BLACK
Tatapan mereka bisa mengusir ular dan menjinakkan singa serta
harimau. Tidak ada yang bisa mengalihkan pakar-pakar itu dari
perenungan. Mereka berkeliaran dengan bebas, membuat tempat
berteduh dengan sangat minim, makan buah dan minum susu dari
ternak mereka. Mereka hanya makan nabati, tidak pernah daging.
Memakan hewan, mereka percaya, artinya menyerap penderitaan
hewan mati itu.
Mereka merasuk sendiri ke dalam kesadaran nabati, dalam
proses isik—bangun, tidur, bernapas, mencerna—yang kita telah
lihat adalah pemberian dari kerajaan nabati kepada tubuh manusia.
Dengan belajar untuk mengendalikan FOT WFHFUBMJs, atau eteris tubuh,
mereka juga bisa mengendalikan napas, tingkat pencernaan, bahkan
detak jantung dan aliran darah, memimpin ke prestasi mengagumkan
yang membuat pakar-pakar India itu terkenal—kemampuan untuk
menghentikan jantung sama sekali hanya dengan memikirkannya,
misalnya.
Pakar itu mengerti, juga, bagaimana tenggelam dalam renungan
dari cakra pleksus solar memungkinkan mereka untuk memiliki ke-
mampuan paranormal. Mereka juga tahu cara merengkuh orang lain
dalam perlindungan cahaya cinta, yang memancar dari cakra hati.
Sebagai tambahan untuk enam belas cakra hati, pakar-pakar
melihat 101 arteri yang lentur dan bercahaya keluar dari area yang
sama seperti jari-jari sebuah roda. Tiga dari arteri besar ini mereka
lihat naik ke kepala. Satu naik ke mata kanan dan berhubungan
dengan matahari dan masa depan. Yang lainnya naik ke mata kiri
dan berhubungan dengan bulan dan masa lalu. Mereka mengerti
karena dengan menggabungkan kedua organ itu manusia mampu
melihat gerakan dari objek materi dalam relasi satu sama lain dalam
ruang, dan juga memiliki rasa tentang waktu yang berlalu.
Bagian tengah dari tiga arteri itu berasal dari jantung dan
melewati puncak kepala. Dengan rute ini, jalan ke atas mungkin
disinari dari bawah, yaitu hati yang bercahaya. Dan, karena rute
dari arteri tengah ini juga, roh akan pergi melalui ubun-ubun dan
meninggalkan tubuh ketika kematian terjadi.
Bagi orang-orang kuno, semua kehidupan mengaitkan sebuah
denyut, irama, atau napas. Mereka melihat semua orang hidup
170
pustaka-indo.blogspot.com