Page 218 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 218
MEMAHAMI MATERI
orang, sebenarnya terjebak dalam sebuah delusi pribadi. Masalah
dengan pandangan ini, karena halusinasi adalah, hampir karena
deinisi, tidak berdasarkan kesepakatan, maka akan membuat Anda
menduga orang-orang ini hidup dalam sebuah keadaan yag kacau
dan barbar, dicirikan oleh salah pengertian yang sama. Psikiatris
modern menjelaskan penderita skizofrenia sebagai seseorang yang
tidak bisa membedakan antara gambar dan bunyi yang dihasilkan
di luar dan yang di dalam. Kegilaan klinis mengakibatkan kesulitan
cacat yang ekstrem bersama penurunan dari kegunaan kerja sosial
dan domestik. Alih-alih masyarakat pada zaman ini membangun
peradaban pasca-Air Bah pertama, dengan pemisahan hukum-
hukum antara keimaman, pertanian, perdagangan, dan pabrik.
Kekuatan-kekuatan buruh yang terorganisasi merancang bangunan-
bangunan umum yang hebat, termasuk terusan-terusan, parit-parit,
dan tentu saja kuil-kuil. Ada perekonomian yang rumit dan tentara
yang berdisiplin dalam jumlah besar. Untuk membuat orang-orang
ini bekerja sama, tentu halusinasi-halusinasi itu harus menjadi
halusinasi CFSLFMPNQPL Jika pandangan dunia kuno merupakan
sebuah delusi, tentu ia merupakan delusi yang canggih, nyaris luar
biasa rumit, dan besar.
Sejauh ini apa yang saya usahakan untuk tampilkan adalah sebuah
sejarah dunia seperti yang dimengerti oleh orang-orang kuno, yang
memiliki pandangan pikiran-sebelum-materi yaitu semua orang
mengalami interaksi dengan dewa-dewa, malaikat-malaikat, dan
roh-roh.
Berkat Freud dan Jung kita semua terbiasa dengan gagasan bahwa
pikiran kita berisi kerumitan-kerumitan psikologis yang bebas dari
pusat kesadaran. Dan, oleh karena itu, dalam tingkat tertentu,
mungkin dianggap sebagai otonomis. Jung menjelaskan kerumitan
psikologis besar ini dalam pengertian tujuh dewa planet besar dari
mitologi, menyebut mereka tujuh pola dasar dari bawah sadar
kolektif yang besar.
Akan tetapi, Jung bertemu Rudolf Steiner, yang percaya pada roh
tak berjasad, termasuk dewa-dewa planet, Jung menolak pandangan
Steiner sebagai skizofrenis. Kita akan melihat dalam Bab 27 betapa
pada akhir hidupnya, tidak lama sebelum kematiannya, Jung bertahan
207
pustaka-indo.blogspot.com