Page 235 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 235

JONATHAN BLACK
           pemerintahan Neferhotep I pada pertengahan abad keenam belas
           SM. Rohl telah menemukan bukti yang melengkapi dalam sebuah
           catatan Artapanus, sejarawan Yahudi dari abad ketiga SM, yang
           sangat mungkin memiliki akses ke catatan yang sekarang sudah
           hilang dari kuil-kuil Mesir. Artapanus mengaitkan bagaimana
           “Pangeran Mousos” menjadi seorang pemimpin populer di bawah
           Khenephres, pengganti Neferhotep I. Mousos ketika itu diasingkan
           ketika iraun cemburu padanya. Akhirnya Rohl memperlihatkan
           bahwa iraun pada masa eksodus itu adalah pengganti Khenephres,
           Dudimose. Penggalian pada tingkat Dudimose telah mengungkap
           sisa-sisa sebuah permukiman asing dari budak-budak atau pekerja—
           semacam yang juga diacu dalam Brooklyn Papyrus, sebuah per-
           ubahan otorisasi keputusan kerajaan dari sebuah kelompok pada
           waktu itu saja. Permukiman ini mungkin telah dibangun untuk dan
           oleh orang-orang Ibrani. Ada juga halangan dan bukti ketergesaan,
           pemakaman massal yang mungkin adalah jejak-jejak dari wabah
           alkitabiah.
              Mengeluarkan batu-batu dan gerabah dari tanah mungkin men-
           daratkan kita pada kenyataan historis, tetapi untuk memahami apa
           yang benar-benar penting dalam hubungannya dengan manusia,
           bagaimana rasanya ada di sana, pengalaman tertinggi dan terdalam
           yang pernah dialami manusia di sana, kita harus kembali lagi pada
           tradisi rahasia.


           SEBAGAI SEORANG PANGERAN MESIR, MUSA adalah calon dalam
           Misteri Mesir. Hal ini dicatat oleh sejarawan Mesir Manetho,
           yang telah mengenali Heliopolis sebagai sekolah Misteri. Hal itu
           dipastikan dalam Kisah Para Rasul 7:22, ketika Rasul Steven berkata:
           “Dan, Musa dalam segala hikmat orang Mesir dan ia berkuasa dalam
           perkataan dan perbuatannya.”
              Memang ajaran Musa mendalam pada kearifan Mesir. Misalnya,
           Mantera 125 dalam       %  yang menjelaskan tentang
           penghakiman orang yang sudah mati. Roh itu diminta untuk
           menjelaskan kepada Osiris bahwa ia sudah menjalani kehidupan
           yang baik, kemudian menyangkal telah berbuat hal-hal yang ada
           dalam daftar perbuatan tak bermoral kepada empat puluh dua


           224

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240